INFOKU, SEMARANG - Kota Semarang menjadi salah satu dari tiga
daerah yang dinobatkan jadi 'Kota Mahasiswa' atau 'City of Intellectual'. Lalu
apa yang membuat Kota Semarang mendapatkan predikat ini?
Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin menyebut parameter Kota Semarang menjadi Kota Mahasiswa lebih diketahui oleh tim penilai yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas. Meski begitu, dia yakin aksesibilitas kota hingga murahnya biaya hidup juga menjadi nilai plus Kota Semarang.
"Parameternya dari tim penilai. (Upaya) Jadi Kota aman, bersih,
aksesibilitas fasilitas kota, kenyamanan bagi orang tua, barang konsumsi
murah," kata Iswar saat dihubungi detikcom, Minggu (15/11/2020).
Sementara itu, menurut pihak Universitas Diponegoro (Undip)
Semarang yang merupakan salah satu universitas negeri di Semarang, mengaku
mengakomodir kepentingan mahasiswanya. Wakil Rektor 1 Undip Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan, Prof Budi Setiyono mengatakan pihaknya memfasilitasi layanan
mahasiswa terutama yang terkait dengan penelitian.
"Ya prinsipnya kita berusaha untuk bersinergi dengan pemerintah kota,
baik itu dalam pemberian layanan kepada mahasiswa, penelitian, maupun
pengabdian pada masyarakat," kata Budi.
"Sejauh ini pemkot sangat mendukung segala upaya Undip untuk menjadi
universitas terbaik. Wali Kota selalu responsif ketika kita sampaikan masukan.
Para pakar kita juga dilibatkan sebagai anggota dewan pertimbangan pembangunan
kota," jelas Budi.
Hal senada juga disampaikan Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof
Fathur Rokhman. Fathur mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan Pemkot
Semarang untuk mewujudkan Kota Mahasiswa.
Terlebih, Unnes merupakan salah satu perguruan tinggi dengan peringkat unggul
(A), dengan peringkat ke-10 di tingkat nasional, 22 se-Asia Tenggara, 120
se-Asia dan 606 dunia versi 4ICU.
"Unnes siap mewujudkan city of intellectual bekerja
sama dengan pemerintah dalam memberikan kontribusi pada bangsa dan negara
terutama melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penguatan
karakter bangsa," kata Prof Fathur Rokhman lewat pesan singkatnya.
Selain itu, Unnes memiliki 8 fakultas dan program pascasarjana dengan 100
program studi yang didukung dengan 1.200 dosen. Fasilitas yang dimiliki Unnes
di antaranya perpustakaan Rumah ilmu, Kampung Budaya, Pusat Pengembangan
Karier, fasilitas dan sarana olahraga, dan berbagai laboratorium pengembang
keilmuan.
"Kami yakin Unnes yang berada di Kota Semarang akan mampu menjadi
universitas berkelas dunia dengan senantiasa mengembangkan inovasi dan
memberikan inspirasi kepada orang lain untuk berpikir dan berbuat lebih baik
untuk membangun peradaban," ujar dia.
Untuk diketahui, Semarang, Solo, dan Surabaya mendapat penghargaan sebagai
Kota Mahasiswa yang diserahkan oleh Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri secara
virtual.
Dalam siaran persyaratan yang diterima kriteria lainnya dalam penghargaan
itu adalah hadirnya mahasiswa internasional dengan pertimbangan bahwa kota itu
ramah terhadap perbedaan latar belakang budaya, gaya hidup yang toleran, dan
inklusif, serta aman, tidak ada konflik, nyaman, dan memiliki banyak peluang
kerja.
City of Intellectual dicetuskan oleh Proklamator RI Bung Karno pada 15 September 1953 saat menandatangani prasasti gedung UNJ tahun 1953. Visi tersebut baru dikenal pada 2010, saat Quacquarelli Symonds (QS) bersama Times Higher Education (THE) mempublikasikan hasil studi pemeringkatan kota-kota mahasiswa terbaik di dunia pada 2010.
QS menjelaskan satu kota disebut sebagai Kota Mahasiswa jika kota itu sudah terdapat minimal dua perguruan tinggi bereputasi, yang melayani masyarakatnya berpenduduk lebih 250 ribu jiwa. Di Semarang sudah ada lebih dari dua perguruan tinggi bereputasi.(Erfin/IST)
0 Comments
Post a Comment