INFOKU, YOGYAKARTA - Pengungsi di
barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan,
Sleman mulai mengeluhkan sakit. Hingga saat ini, keluhan penyakit tersebut
masih didominasi oleh warga lanjut usia.
“Para pengungsi yang mengeluhkan sakit itu
kebanyakan lansia,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo
saat dikonfirmasi awak media, Minggu (15/11/2020).
Joko menyebutkan, hingga Jumat (13/11/2020) sore kemarin, tercatat setidaknya ada 93 pengungsi yang datang ke posko kesehatan untuk memeriksakan diri. Dari angka tersebut, setidaknya diperoleh rata-rata ada 10 orang per hari yang datang ke posko kesehatan.
Dari pengungsi yang
memeriksakan kesehatannya itu, hipertensi, pilek, hingga badan pegal-pegal
menjadi keluhan yang paling banyak ditemui. Namun hingga saat ini, kondisi
tersebut masih dapat ditangani dengan baik.
"Penanganan
kesehatan di pengungsian masih terkondisi, masih hanya sebatas keluhan ringan
saja," sebutnya.
Joko menyampaikan,
penangangan keluhan pengungsi saat ini masih ditangani tim medis yang ada di
posko kesehatan. Belum ada keluhan kesehatan pengungsi yang membutuhkan
pertolongan lebih lanjut hingga dirujuk ke rumah sakit.
Senada, salah satu
anggota tim medis posko kesehatan barak
pengungsian Glagaharjo,
Khalis, mengatakan, memang kondisi kesehatan para pengungsi relatif masih baik.
Guna lebih
memastikan lagi kesehatan para pengungsi terkontrol dengan baik, petugas selalu
berjaga 24 jam dengan bergantian di posko kesehatan.
"Kami jaga 24
jam bergantian untuk memastikan kalau tidak ada apa-apa," ucap Khalis.
Khalis menambahkan,
petugas kesehatan yang berada di pengungsian juga melakukan pengecekan
kesehatan secara rutin dengan mengunjungi barak masing-masing warga. Diakuinya
memang keluhan para lansia didominasi oleh pegal-pegal dan hipertensi.
“Kami juga dibantu
oleh para psikolog untuk penanganan kesehatan para pengungsi," imbuhnya.
Sementara itu,
Panewu Cangkringan Suparmono menuturkan, kendati kebutuhan logistik masih cukup
terpenuhi, tetapi ada beberapa yang perlu ditambah lagi.
Salah satunya
ketersediaan logistik untuk anak-anak dan lansia terkait dengan vitamin untuk
menjaga stamina selama di pengungsian.
"Ada yang
perlu diperhatikan, seperti kurangnya logistik untuk anak-anak dan bayi, misal
susu, bubur bayi, vitamin, itu kurang. Kalau yang lain masih bisa dicari, kalau
khusus itu agak susah. Begitu juga dengan lansia, yang perlu banyak vitamin
untuk menjaga stamina," tutur Suparmono.
Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan posko utama agar bisa memberitahukan kepada masyarakat atau relawan yang hendak mengirim bantuan agar nantinya donasi menjadi lebih terarah dan dapat bermanfaat lebih maksimal.(Mughnii/SJ)
0 Comments
Post a Comment