INFOKU, BLORA - Bupati Blora Djoko Nugroho menjadi pemimpin upacara
peringatan Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-49, Senin
(30/11/2020).
Upacara dilaksanakan dengan protokol kesehatan dan
membatasi jumlah peserta upacara berlangsung khidmat di halaman kantor Bupati
Blora dengan tema Korpri Berkontribusi, Melayani dan Mempersatukan Bangsa.
Hadir pada upacara Forkopimda Blora, Dewan Pengurus
Korpri Blora, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Aparatur Sipil
Negara (ASN).
Pada kesempatan itu Bupati Blora membacakan sambutan tertulis Presiden RI Joko Widodo.
“Selaku Presiden Republik lndonesia dan Penasihat
Nasional KORPRI, saya mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh anggota
KORPRI dimanapun saudara berada, baik yang ada di tanah air maupun di seluruh
perwakilan Republik lndonesia di Luar Negeri,” kata Presiden RI Joko Widodo
dalam sambutan tertulis yang dibacakan Bupati Blora.
Presiden RI menyampaikan salam sekaligus apresiasi khusus
pada anggota Kopri yang bertugas di pelosok-pelosok negeri, di pulau-pulau
terdepan, di kawasan perbatasan dan wilayah-wilayah terisolir.
Mereka adalah abdi negara yang menjalankan tugas dengan
penuh dedikasi, untuk memastikan negara hadir di seluruh penjuru tanah air.
Terima kasih atas pengabdian yang saudara-saudara berikan kepada rakyat, bangsa
dan negara.
Menurut Presiden, saat ini, kita berada di dunia yang
berubah dengan cepat, yang sangat berbeda dengan dua puluh, tiga puluh atau empat
puluh tahun yang lalu. Revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi segala
lini kehidupan, bukan hanya cara dalam berkomunikasi tapi juga dalam cara
mengelola pemerintahan.
Di sisi lain, persaingan antarnegara juga semakin sengit
untuk berebut teknologi, berebut pasar dan memperebutkan talentatalenta hebat
yang digunakan untuk memajukan negaranya.
Dalam menghadapi perubahan dan persaingan itu, kita tidak
boleh takut. Kita harus menghadapi persaingan itu dengan cata-cara baru, dengan
terobosan-terobosan baru.
Kecepatan, kreativitas dan inovasi adalah kunci.
Cara-cara lama yang monoton, yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan lagi.
Kita harus bisa lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain.
Karena itu, saya mengajak seluruh anggota KORPRI untuk mengambil jalan
perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan.
Tidak ada lagi pola pikir lama. Tidak ada lagi kerja
linear. Dan tidak ada lagi kerja rutinitas. Birokrasi harus berubah. Kita harus
membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, cepat beradaptasi dengan perubahan.
“Saya mengajak seluruh Anggota Korpri untuk terus menerus
bergerak mencari, terobosan, terus menerus melakukan inovasi,” kata Presiden.
Pelayanan yang ruwet, berbelit-belit dan yang menyulitkan
rakyat, harus kita pangkas. Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi
birokrasi. Orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi
berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata.
Panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa
dipotong, dipercepat dengan cara penerapan teknologi. Bahkan saya sudah minta
eselon 3 dan 4 untuk ditiadakan, sehingga pengambil keputusan bisa lebih cepat.
Hal yang pahit harus kita lakukan.
Karena di era persaingan antarnegara yang semakin sengit
seperti saat ini jika kita lambat, kita pasti tertinggal. Karena itu ukurannya
adalah bukan lebih baik dari sebelumnya tapi lebih baik dari negara lain yang
menjadi saingan kita.
“Saya juga sering mengingatkan bahwa kita harus mengurangi kegiatan seremonial yang sifatnya rutinitas dan lebih meningkatkan produktivitas serta berorientasi pada hasil,” ungkapnya.
Tugas birokrasi, kata Presiden RI, adalah memastikan
rakyat terlayani dengan baik serta program-program pembangunan betul-betul
lerdelivered, dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
Sekedar melayani saja sudah tidak cukup, pelayanan yang
diberikan harus baik dan diimbangi dengan kemudahan serta kecepatan. Dengan
kemajuan teknologi, cata kerja birokrasi juga harus berubah.
Inovasi teknologi harus bisa mempermudah, bukan
mempersulit pekerjaan. Kemajuan teknologi adalah instrumen untuk mempercepat
penyelesaian masalah.
Masalah saat ini harus kita selesaikan dengan smart
shortcut yang lebih cepat, lebih efisien dan lebih memberikan dampak yang luas.
Kita harus optimis menatap masa depan. Kita harus percaya
diri menghadapi tantangan kompetisi global. Kita harus yakin menjadi salah satu
negara terkuat di dunia. Menjadi negara pemenang. Kuncinya adalah kita mau
bersatu.
Persatuan dan kesatuan adalah pengikat kita untuk menuju
Indonesia maju. Tanpa persatuan, kemajemukan negara kita, tidak akan pernah
menjadi energi kolektif untuk mencapai kemajuan. Tanpa persatuan, kita akan
menjadi negara yang lemah dan pecundang.
“Karena itu, saya mengajak pada seluruh anggota Korpri
yang tersebar di seluruh lndonesia menjadi garda terdepan dalam merajut
persatuan, menjaga tali persaudaraan sebagai satu saudara se-bangsa dan
se-tanah air,” ajak Presiden.
Kita harus ingat bahwa negara kita adalah negara besar.
Negara dengan 17 ribu pulau, dengan agama, suku, budaya dan bahasa daerah yang
beragam.
Kita adalah negara yang ber-bhinneka tunggal ika.
Keberagaman ini adalah kekuatan kita. Kemajemukan adalah anugerah dari Tuhan
Yang Maha Esa kepada bangsa lndonesia, yang harus kita jaga dan rawat
bersama-sama.
“Mengakhiri sambutan saya ini, saya ingin sekali lagi
menyampaikan salam hangat kepada segenap anggota Korpri dimanapun
saudara-saudara berada. Selamat bertugas, lanjutkan pengabdian dan karya
terbaik saudara-saudara bagi rakyat, bangsa dan negara. Terima kasih,” tutup
Presiden.
Setelah membacakan sambutan presiden, Bupati Blora Djoko
Nugroho mengajak semua warga Blora untuk patuh protokol kesehatan, memakai
masker sering cuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan.
“Oleh karena itu saya mengapresiasi, upacara ini
dilaksanakan bagus sekali. Selamat Hari Korpri ke-49 semoga kita semuanya
selalu diberikan kesehatan,” kata Bupati Blora.
Bupati Blora mengingatkan, pada setiap acara dan upacara
telah diberlakukan diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
“Kebiasaan kita kemudian ikut menyanyikanya. Maka saat
situasi pandemi Covid-19 ini, diperdengarkan, bukan untuk diikuti menyanyi. Hal
itu untuk menghidari droplet atau penyebaran virus Corona. Jadi mohon diingat,
diperdengarkan, bukan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya,” jelas Bupati
Blora.
Usai upacara dilaksanakan penyerahan tali asih dan ucapan
selamat kepada sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah purna bakti. (Endah/KOM)
0 Comments
Post a Comment