INFOKU, BLORA - Pemerintah
Kabupaten Blora menggelar rapat koordinasi (rakor) pengendalian pupuk
bersubsidi dengan menggunakan kartu tani, kemarin.
Rakor dimpimpin Bupati Blora Djoko Nugroho bertempat di ruang pertemuan Sekretariat Daerah Blora didampingi oleh Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Tri Susilarjo, wakil ketua DPRD Siswanto serta perwakilan dari Kejaksaan Negeri.
Rapat tersebut
dilaksanakan setelah melihat adanya permasalahan pendistribusian pupuk
bersubsidi ke petani, dimana saat musim tanam ini banyak petani yang mengeluh
tentang kelangkaan pupuk bersubsidi.
Setelah
mendengarkan keluhan yang disampaikan oleh perwakilan berbagai pihak mulai dari
petani, distributor hingga yang menyampaikan tentang permasalahan kelangkaan
pupuk bersubsidi di pasaran.
Perwakilan
distributor menyampaikan permasalahan distribusi pupuk bersubsidi ke petani
terjadi, karena adanya regulasi yang mengakibatkan distributor dan Kios Pupuk
Lengkap (KPL) yang biasa disebut pengecer takut untuk mengambil keputusan.
Mendengar keluhan
yang disampaikan, Bupati mengambil beberapa kebijakan tegas dan strategis,
dimana sasaran utamanya adalah pketersediaan pupuk terutama yang bersubsidi
dapat dinikmati petani untuk memperoleh hasil panen yang optimal.
Untuk para petani
yang belum memiliki kartu tani dan sudah masuk ke Sistem elektronik Rencana
Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) harus segera dilayani oleh pengecer.
Dengan catatan
mengisi form yang telah disediakan dimana form tersebut telah ditanda tangi,
sehingga petani bisa segera menerima pupuk bersubsidi yang dibutuhkan dan
pengecer tidak melanggar regulasi yang ada.
Sedangkan untuk
yang telah memiliki Kartu Tani tetapi belum masuk ke sistem e-RDKK untuk tahun
ini belum bisa dilayani dikarenakan meskipun telah memiliki Kartu Tani belum
tentu membutuhkan pupuk pada tahun ini, sehingga tidak mendaftar ke e-RDKK.
“Keputusan ini
perlu saya tegaskan supaya tidak terjadi keruwetan dalam hal pendistribusian
pupuk terutama yang bersubsidi," ucap Bupati Djoko Nugroho.
Bupati juga meminta
kepada para distributor dan pengecer untuk mengoptimalkan pupuk bersubsidi
dahulu dengan tujuan supaya petani dapat segera memulai masa tanam ini.
“Saya meminta para
distributor dan pengecer tidak memaksakan pembelian pupuk non subsidi,” kata
Bupati.
Bupati juga
menyampaikan bahwa pengawasan mengenai distribusi pupuk bersubsidi ini harus
terlaksana dengan baik.
"Saya ingin
sistem pengawasan distribusi pupuk bersubsidi mulai tingkat kabupaten,
kecamatan sampai dengan desa harus terlaksana dengan baik, bukan hanya sebuah
formalitas saja. Gunakan sumber dana yang ada dengan baik," kata Bupati.
Di akhir rakor,
Bupati memerintahkan kepada para camat dan forkompimcam untuk segera melakukan
pengecekan pupuk bersubsidi ke gudang-gudang di semua wilayah Kabupaten Blora.
Ada empat gudang
pupuk bersubsidi, distributor sampai ke pengecer yang melayani kebutuhan di
wilayah Blora. Gudang pupuk bersubsidi yang berasal dari produsen berada di
Blora, Ngawen, Randublatung, dan Cepu.
"Saya minta
para camat didampingi forkompimcam untuk segera melakukan pengecekan
ketersediaan pupuk bersubsidi ke semua gudang produsen, distributor sampai
pengecer, hasilnya segera laporkan ke saya, untuk secepatnya kita ambil langkah
tepat," tegasnya.
Turut hadir dalam
acara rakor ini adalah Forkopimda, anggota DPRD, Sekda Blora Komang Gede
Irawadi, Kepala Dinas Pertanian, Komisi B DPRD, Staf Ahli Bupati dan Asisten
Sekda, Camat se Kabupaten Blora.
Serta, Perwakilan pupuk Pusri dan Petrokimia, ADM Perhutani se Kabupaten Blora, Distributor pupuk bersubsidi, Pengecer pupuk subsidi dan HKTI Blora. (Endah/TGH)
0 Comments
Post a Comment