INFOKU, BLORA - Penularan virus Corona di Kabupaten Blora kembali meningkat. Kondisi ini
menyebabkan seluruh ruang isolasi untuk penanganan pasien covid -19 penuh. Baik
yang ada di Rumah Sakit maupun Klinik Bakti Padma, Klinik khusus pasien Covid
-19.
Tren meningkatnya persebaran virus corona di Blora ini, terdeksi di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 setempat, pada Kamis (19/11/2020) , yang meningkat 12 kasus menjadi 943 kasus.
Plt Kadinkes Blora, dr. Heny Indrawati, mengungkapkan, Persebaran covid-19
di Kabupaten Blora, dalam tiga hari ini mengalami peningkatan. Dengan 19
pasien dirawat di Rumah Sakit, dan 128 pasien lagi menjalani isolasi mandiri.
"Kami dorong setiap Rumah Sakit menyiapkan dan menambah ruang
isolasi yang sesuai standar. Tetapi ini memang perlu waktu,” jelas Heny.
Demikian juga dengan pasien meninggal dunia, bertambah lagi dua menjadi
49 orang. Keduanya dari klaster keluarga, yang muncul di Kelurahan Ngawen,
Kecamatan Ngawen, Blora.
”Kemarin dua orang meninggal di Ngawen, dan tiga orang dirawat. Namun
swab test belum keluar, jadi positif dan tidaknya belum terdeteksi,”
ungkapnya.
Data sementara saat ini, tiga dari 16 Kecamatan di Blora dalam status
zona merah (zona risiko tinggi) persebaran covid-19, yakni di Kecamatan
Kunduran, Kecamatan Kota Blora dan Kecamatan Ngawen.
Sedangkan 11 kecamatan lagi, lanjut Plt Dinkes Blora itu, pada level
zona orange (zona risiko sedang), masing-masing di Kecamatan Todanan, Japah,
Bogorejo, Cepu, Jiken, Jepon, Tunjungan, Banjarejo, Jati, Randublatung dan
Kedungtuban.
Dua kecamatan lagi, Kecamatan Kradenan masuk zona kuning (zona risiko
rendah), dan Kecamatan Sambong zona hijau atau nihil kasus.
Pihaknya meminta warga untuk tetap ikuti Protokol Kesehatan yaitu
memakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan cuci tangan pakai sabun
dengan air mengalir di berbagai kesempatan, agar terhindar dari penularan virus
corona. (Endah)
0 Comments
Post a Comment