INFOKU, BLORA - Berkat keberhasilan menangani stunting (gizi buruk) Kabupaten Blora kembali mendapat PenghargaanTingkat Jawa Tengah maupun Nasional.
Prestasi yang diraih oleh Kabupaten yang dipimpin Djoko Nugroho, terkait
dengan Percepatan Pencegahan Stunting Tingkat Nasional Tahun 2020.
Blora ditetapkan
sebagai Kabupaten Terinovatif Kamis, (26/11/2020). Sebelumnya Pemkab Blora juga
telah meraih juara II Nasional dalam program penanganan stunting
Sebagaimana diketahui angka Stunting di Blora cukup tinggi, hal ini dipengaruhi kondisi perekonomian masyarakat, angka pernikahan dini, dan kondisi ibu hamil yang mengalami kekurangan asupan gizi. Sepertiga dari mereka juga menderita anemia.
Pemkab Blora
melakukan terobosan Inovatif melalui intervensi spesifik dengan memanfaatkan
kearifan lokal dan diperkuat dengan penelitian dari DKK dan Puskesmas melalui
RUD (Riset Unggulan Daerah) BAPPEDA Tahun 2019. Penelitian juga dilakukan
bekerjasama dengan Puri Kelorina (sebagai CSR).
Hasil penelitian
itu selanjutnya disosialisasikan kepada masyarakat bekerjasama degan TP PKK
Blora yang diketuai Dra. Hj. Umi Kulsum mengungkap syukur atas raihan prestasi
yang diraih Pemkab Blora dalam inovasi penanganan stanting.
Isteri Bupati Blora yang juga Cabub Blora tahun 2020, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh anggota TP PKK di semua jajaran kecamatan sampai desa dan seluruh bidan desa yang sudah mendampingi keluarga yang memiliki balita stunting.
Dikatakan oleh Umi
Kokok (panggilan akrab Umi Kulsum) berkat kerja kerasnya pengurus PKK yang
dibantu para bidan desa angka stunting di Kabupaten Blora bisa menurun dratis.
Melalui gerakan
wajib tanam kelor minimal 20 pohon per rumah menurut Bu Umi, tidak saja
berhasil mengatasi stunting saja, namun juga bisa menjadi suplemen atau makanan
tambahan di setiap sajian makanan untuk keluarga.
“Harapan saya stunting semakin berkurang dan sampai tidak ada lagi stanting di Blora, agar kualitas hidup masyarakat Blora semakin meningkat” papar Bu Umi Kokok. (Endah)
0 Comments
Post a Comment