INFOKU, BLORA - Tiga
sekolah di Kabupaten Blora belum bisa melakukan pembelajaran tatap
muka.
Hal ini lantaran ada sejumlah guru yang dinyatakan reaktif covid-19 setelah dirapid test.
Kepala Dinas Pendidikan Blora, Hendi Purnomo mengatakan, rencana
pembelajaran tatap muka akan dilakukan setelah sebelumnya mengantongi izin dari
Bupati Blora.
Sedianya ada 30 sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka.
Namun ada tiga sekolah yang urung, karena ada guru yang reaktif.
"Tiga sekolah tersebut adalah SMP 2 Jiken, SMP 3 Cepu, dan SMP 1
Bogorejo," ujar Hendi Purnomo kepada pers, Sabtu (14/11/2020).
Rencana pembelajaran tatap muka akan dimulai pada Senin depan. Karena
ada tiga sekolah yang belum bisa melakukan tatap muka, maka hanya 27 sekolah
yang bisa melakukan tatap muka.
"Rapid test (guru) sudah semua. Guru ada yang reaktif terus
dilanjutkan dengan swab. Yang reaktif kami tunda dulu (pembelajaran tatap muka)
untuk evaluasi dulu. Ditunda dulu sampai bapak ibu guru benar-benar sehat.
Izinnya sudah karena hasil rapid ada yang reaktif," tandasnya.
Dia berharap, mulai dibukanya pembelajaran tatap muka untuk 24 sekolah
bisa berjalan lancar.
Apalagi, sebelumnya sudah ada delapan sekolah di bawah naungan Dinas
Pendidikan Blora yang lebih dulu melakukan pembelajaran tatap muka.
Delapan sekolah tersebut adalah SMP 2 Tunjungan, SMP 2 Kedungtuban, SMP 1 Menden, dan SMP 1 Todanan. Kemudian SD 1 Nglebak, Kecamatan Kradenan; SD 1 Gandu, Kecamatan Bogorejo; SD 1 Ledok, Kecamatan Sambong; dan SD 2 Jagong, Kecamatan Kunduran.
"Mudah-mudahan lancar. Tidak ada masalah seperti gelombang pertama delapan sekolah yang lebih dulu tatap muka," katanya.(Endah/TRB)
0 Comments
Post a Comment