INFOKU, BLORA - Pandemik
COVID-19 membuat banyak orang payah. Mencari nafkah jadi lebih susah.
Harus punya seribu cara untuk berusaha, tak terkecuali bagi para seniman di
Kabupaten Blora.
Menurut mereka gara-gara pandemik, mereka jadi susah untuk manggung atau sepi pentas.
Larangan kerumunan menjadi salah satu pemicunya, sehingga mereka harus pintar-pintar
mencari solusi mengatasi masalah ini.
Apapun caranya, asal tetap halal, semua usaha dilakukan demi menghidupi
keluarga .
Untuk pendapatan yang jelas tidak seperti biasanya karena banyak job yang
ditunda dan banyak waktu yang dihabiskan untuk di rumah langsung mendapat
tanggapan serius dari Bupati Blora .
Bupati Blora Djoko Nugroho menegaskan, sampai saat ini, dirinya tidak pernah melarang dan mencabut ketentuan untuk pentas hiburan sepanjang mematuhi protokol kesehatan.
“Sehingga sangat aneh dan salah besar, kalau ada informasi atau isu yang menyebutkan, bila pelarangan pentas hiburan di Blora itu datangnya dari saya” tegasnya.
Orang nomor satu di Pemkab Blora itu juga mempertanyakan, apa dan dimana
salahnya hingga ada anak buahnya yang ditangkap dan diproses, karena diangap
menyalahi ketentuan soal penyelenggaraan pentas hiburan tersebut.
“Sementara ketentuan izin penyelenggaraan pentas hiburan yang telah
disepakati bersama Forkopimda sendiri sampai sekarang belum dicabut” tambahnya.
Sebagaimana diketahui beberapa hari terakir ini beredar isu, bahwa larangan
kembali pentas hiburan di Blora sejak pemberlakukan new normal datang dari
Bupati Blora Djoko Nugroho
Kokok (Panggilan akrab Bupati
Blora) yang juga Ketua Gugus Tugas Kabupaten Blora, menyesalkan bila karena di moment Pilkada yang bersamaan dengan pandemi
Covid-19 disebarkan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan untuk
menyudutkan pihaknya sebagai pimpinan eksekutif di Blora.
Karenanya dalam situasi ini, ia mengatakan ingin bertabayun kepada
masyarakat Blora, khususnya yang terkait dengan kegiatan kesenian di Blora..
Dikatakan sejak diberlakukannya new normal ungkapnya, dia sudah berani
memberikan kesempatan pada para seniman di Blora untuk bisa berkegiatan
manggung dalam skala kecil, seperti orang punya hajatan, majelis tahlim skala
kecil dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Semetara utuk kegiatan besar, seperti konser, ndang-dutan dan tablik akbar
di lapangan terbuka tetap dilarang.
Karena dia menginginkan penanganan Corona, tetap bisa dilakukan degan baik
sesuai degan protokol kesehatan, tapi kegiatan lain seperti ekonomi juga tetap
harus berjalan.
Imbas Tegal
Tiga bulan saat terjadi pademi Corona, dikatakan menjadi pelajaran yang
luar bisa untuk jadi bahan renungan. Akibat tidak ada kegiatan selama tiga
bulan dampaknya sangat dirasakan masyarakat.
Memasuki new normal aktivitas yang selama Corona berhenti, pelan-pelan
mulai bangkit lagi.
“Tetapi akibat adanya kejadian di luar Blora, berdampak pada
seniman-seniman yang ada di Blora. Sehingga kita semua menjadi susah “ terang
Kokok.
Kokok menyebutkan dalam pertemuan Forkopimda Blora beberapa waktu lalu,
dimana Dandim dan Kapolres hadir secara pribadi, diambil keputusan bersama,
bila kegiatan pentas hiburan tetap bisa dilakukan dengan mematuhi protokol
kesehatan.
Juga dalam pertemuan Forkopimda Blora baru-baru ini untuk menyikapi pernyataan
Gubernur, Kapolda Jateng terhadap kasus pentas musik di Tegal, Bupati Blora
memahami apa yang dimaksud para pimpinan Forkopimda Jateng tersebut.
“Kami tahu, apa yang dimaksud oleh Pak Gubernur, Pak Kapolda adalah
kegiatan pentas-pentas musik besar, seperti yang terjadi di Tegal. Dan itu
tidak ada di Blora” terang Kokok
Yang ada adalah hiburan skala kecil, seperti orang punya gawe yang hanya
dikhususkan untuk menghibur para tamu undangan. Yang kalau biasanya undangan
bisa ikut menyanyi, menyumbang lagu, tapi karena masih dalam situasi Corona,
mereka tidak bisa ikut nyanyi.
“Saya sampai terharu dan kaget, ada kegiatan weding di gedung dan ada
hiburan yang dilakukan dengan aturan ketat protokol kesehatannya “ tambahnya.
Penggemar Seni
Kepada para seniman Pak Kokok meminta agar mereka tidak meragukan akan
komitmen dan keberpihaknya kepada para seniman .
“Bapakmu ini sangat gandrung kesenian, Bapakmu juga ingin kalian bisa
makan, bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga semua bisa berjalan dengan
baik. Jadi sangat aneh dan salah besar kalau saya sampai melarang pentas
hiburan para seniman” jelas Kokok yang juga Ketua Gugus Tugas Kabupaten Blora.
Kokok juga bersyukur, kondisi Blora di musim pandemi Covid ini terkendali
dengan baik. Angka penyebaran kasusnya bisa ditekan. Ini berkat kerja keras
seluruh petugas yang terlibat dalam penanganan Covid, Forkopimda dan juga
partisipasi masyarakat yang tinggi.
“Selaku bapaknya masyarakat Blora, tentu saya sangat memikirkan, bagaimana
tentang pendidikan, kesehatan, dari anak-anak. Untuk itu kami ucapkan terima
kasih, terhadap semua pengorbanan untuk daerah”.
Kondisi daerah yang sudah kondusif ini mestinya terus kita pertahankan.
Jangan karena Pilkada kemudian menjadi rusak.
Orang nomor 1 d Blora ini berharap dengan penjelasannya ini, semua jadi
clear dan sudah tak ada masalah lagi.
“Mari kita sukseskan Pilkada ini dengan mematuhi protokol kesehatan sebaik-baiknya. Semua calon baik, semua calon visi-misinya baik, punya harapan baik, punya mimpi-mimpi baik untuk masyarakat Blora. Siapapun yang jadi mari kita dukung semuannya” pungkasnya. (Endah)
0 Comments
Post a Comment