“Saya Tak Pernah Melarang Pentas Hiburan,” Bupati Blora
INFOKU, BLORA - Pandemi COVID-19 membuat banyak orang payah. Mencari nafkah jadi lebih susah.
Harus
punya seribu cara untuk berusaha, tak terkecuali bagi para seniman di Kabupaten
Blora.
Menurut
mereka gara-gara pandemik, mereka jadi susah untuk manggung atau sepi pentas.
Larangan
kerumunan menjadi salah satu pemicunya, sehingga mereka harus pintar-pintar
mencari solusi mengatasi masalah ini.
Apapun
caranya, asal tetap halal, semua usaha dilakukan demi menghidupi keluarga .
Untuk
pendapatan yang jelas tidak seperti biasanya karena banyak job yang ditunda dan
banyak waktu yang dihabiskan untuk di rumah langsung mendapat tanggapan serius
dari Bupati Blora .
Bupati
Blora Djoko Nugroho menegaskan, sampai saat ini, dirinya tidak pernah melarang
dan mencabut ketentuan untuk pentas hiburan sepanjang mematuhi protokol
kesehatan.
“Sehingga
sangat aneh dan salah besar, kalau ada informasi atau isu yang menyebutkan,
bila pelarangan pentas hiburan di Blora itu datangnya dari saya” tegasnya.
Bupati Blora memberikan statemen itu terkait isu pelarangan pentas hiburan di Blora, dikantornya Setda Blora Kamis (1/10) .
Orang
nomor satu di Pemkab Blora itu juga mempertanyakan, apa dan dimana salahnya
hingga ada anak buahnya yang ditangkap dan diproses, karena diangap menyalahi
ketentuan soal penyelenggaraan pentas hiburan tersebut.
“Sementara
ketentuan izin penyelenggaraan pentas hiburan yang telah disepakati bersama
Forkopimda sendiri sampai sekarang belum dicabut” tambahnya.
Sebagaimana
diketahui beberapa hari terakir ini beredar isu, bahwa larangan kembali pentas
hiburan di Blora sejak pemberlakukan new normal datang dari Bupati Blora Djoko
Nugroho
Kokok
(Panggilan akrab Bupati Blora) yang juga Ketua Gugus Tugas Kabupaten Blora,
menyesalkan bila karena di moment Pilkada yang bersamaan dengan pandemi
Covid-19 disebarkan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan untuk
menyudutkan pihaknya sebagai pimpinan eksekutif di Blora.
Karenanya
dalam situasi ini, ia mengatakan ingin bertabayun kepada masyarakat Blora,
khususnya yang terkait dengan kegiatan kesenian di Blora..
Dikatakan
sejak diberlakukannya new normal ungkapnya, dia sudah berani memberikan
kesempatan pada para seniman di Blora untuk bisa berkegiatan manggung dalam
skala kecil, seperti orang punya hajatan, majelis tahlim skala kecil dengan
tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Semetara
utuk kegiatan besar, seperti konser, ndang-dutan dan tablik akbar di lapangan
terbuka tetap dilarang.
Karena
dia menginginkan penanganan Corona, tetap bisa dilakukan degan baik sesuai
degan protokol kesehatan, tapi kegiatan lain seperti ekonomi juga tetap harus
berjalan.
Imbas Tegal
Tiga
bulan saat terjadi pademi Corona, dikatakan menjadi pelajaran yang luar bisa
untuk jadi bahan renungan. Akibat tidak ada kegiatan selama tiga bulan
dampaknya sangat dirasakan masyarakat.
Memasuki
new normal aktivitas yang selama Corona berhenti, pelan-pelan mulai bangkit
lagi.
“Tetapi
akibat adanya kejadian di luar Blora, berdampak pada seniman-seniman yang ada
di Blora. Sehingga kita semua menjadi susah “ terang Kokok.
Kokok
menyebutkan dalam pertemuan Forkopimda Blora beberapa waktu lalu, dimana Dandim
dan Kapolres hadir secara pribadi, diambil keputusan bersama, bila kegiatan
pentas hiburan tetap bisa dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan.
Juga
dalam pertemuan Forkopimda Blora baru-baru ini untuk menyikapi pernyataan
Gubernur, Kapolda Jateng terhadap kasus pentas musik di Tegal, Bupati Blora
memahami apa yang dimaksud para pimpinan Forkopimda Jateng tersebut.
“Kami
tahu, apa yang dimaksud oleh Pak Gubernur, Pak Kapolda adalah kegiatan
pentas-pentas musik besar, seperti yang terjadi di Tegal. Dan itu tidak ada di
Blora” terang Kokok.
Gandrung Seni
Yang ada
adalah hiburan skala kecil, seperti orang punya gawe yang hanya dikhususkan
untuk menghibur para tamu undangan. Yang kalau biasanya undangan bisa ikut
menyanyi, menyumbang lagu, tapi karena masih dalam situasi Corona, mereka tidak
bisa ikut nyanyi.
“Saya
sampai terharu dan kaget, ada kegiatan weding di gedung dan ada hiburan yang
dilakukan dengan aturan ketat protokol kesehatannya “ tambahnya.
Kepada
para seniman Pak Kokok meminta agar mereka tidak meragukan akan komitmen dan
keberpihaknya kepada para seniman .
“Bapakmu
ini sangat gandrung kesenian, Bapakmu juga ingin kalian bisa makan, bisa
memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga semua bisa berjalan dengan baik. Jadi
sangat aneh dan salah besar kalau saya sampai melarang pentas hiburan para
seniman” jelas Kokok yang juga Ketua Gugus Tugas Kabupaten Blora.
Kokok
juga bersyukur, kondisi Blora di musim pandemi Covid ini terkendali dengan
baik.
Angka
penyebaran kasusnya bisa ditekan. Ini berkat kerja keras seluruh petugas yang
terlibat dalam penanganan Covid, Forkopimda dan juga partisipasi masyarakat
yang tinggi.
“Selaku
bapaknya masyarakat Blora, tentu saya sangat memikirkan, bagaimana tentang
pendidikan, kesehatan, dari anak-anak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih,
terhadap semua pengorbanan untuk daerah.
Kondisi daerah yang sudah
kondusif ini mestinya terus kita pertahankan. Jangan karena Pilkada kemudian
menjadi rusak,” ungkap Kokok.
Orang
nomor 1 d Blora ini berharap dengan penjelasannya ini, semua jadi clear dan
sudah tak ada masalah lagi.
“Mari
kita sukseskan Pilkada ini dengan mematuhi protokol kesehatan sebaik-baiknya.
Semua calon baik, semua calon visi-misinya baik, punya harapan baik, punya
mimpi-mimpi baik untuk masyarakat Blora. Siapapun yang jadi mari kita dukung
semuannya” pungkasnya. (Endah)
0 Comments
Post a Comment