INFOKU, BLORA - Usia Emas
adalah alasan Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan nasional
yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan nasional yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan Pada Anak Usia Dini (PAUD) menjadi kunci dalam meletakan
dasar-dasar karakter pada anak. Sehingga dengan mendapat bekal yang baik, kelak
kemudian hari anak-anak tersebut akan menjadi generasi masa depan yang handal,
tanguh, berkarakter dan bisa sukses dalam kehidupannya.
“Oleh karenanya, pendidikan PAUD harus menjadi perhatian dan mendapat
support dari semua pihak. Karena anak-anak yang kini kita didik di PAUD ini,
kelak akan menjadi generasi emas yang bakal menggantikan kita 15-20 tahun
mendatang” papar Dra. Hj Umi Kulsum, Bunda PAUD Kab. Blora sambutannya pada
Rapat Koordinasi Bunda PAUD se-Kabupaten Blora tahun 2020 di Aula Gedung Konco
Tani, Dinas Pertanian Blora (25/8).
Proses pembelajaran pada pendidikan usia dini dapat mencapai hasil yang
optimal bila anak mendapatkan stimulasi yang sesuai dengan perkembangan
usianya.
Anak belajar melalui observasi, eksperimen dan komunikasi dengan orang
lain. Masa ini sangat penting sebagai fondasi utama bagi perkembangan anak di
usia selanjutnya.
Rakor Bunda PAUD se Kabupaten Blora yang pelaksanaan sempat mundur dari
jadwal yang telah diagendakan oleh Dinas Pendidikan Blora, karena pandemic
Covid tersebut diikuti oleh 295 Bunda PAUD Keluarahan, Desa dan Kecamatan di
Kab. Blora.
Pelaksanaannya Rakor dilakukan dua session pagi dan siang, karena mengikuti
aturan protocol kesehatan. Sedang sebagai pemateri untuk membekali para peserta
rakor adalah Dedy Adriyanto, S.Sos, Ketua Himpaudi Provinsi Jawa Tengah,
Hadir dalam pembukaan, Kepala Dinas Pendidikan Hendi Purnomo S.STP,MA dan
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A)
Kabupaten Blora, Indah Purwaningsih.
Dikatakan Bu Umi Kokok (pangilan akrab isteri Bupati Blora Djoko Nugroho
ini) lebih lanjut, Rakor PAUD yang digelar ditengah-tengah pandemic Covid-19,
dirasakan strategis untuk bisa mengetahui kondisi, kegiatan belajar dan
mengajarnya PAUD di Kab. Blora.
Dikatakan di dalam rakor ini, para Bunda PAUD, bisa bertukar pikiran,
bertanya kepada nara sumber terkait bagaimana tentang sistem pembelajaran PAUD
yang tepat pada masa pandemic Covid-19.
Sehingga PAUD tetap bisa tetap berjalan dan menghasilkan putra-putri yang
handal dan tangguh.
Selain bisa mengelola PAUD nya dengan baik, para Bunda PAUD Kelurahan, Desa
dan Kecamatan, diminta bisa menjadi duta-duta yang bisa menyampaikan informasi
yang benar tentang kondisi pendidikan PAUD di musim pandemic Covid-19 kepada
masyarakat.
“Sehingga masyarakat tidak memiliki persepsi yang keliru, tentang kondisi
daerah termasuk pendidikannya. Seperti misalnya soal sekolah kok belum bisa
dibuka, pada hal sector lain, seperi pasar, mall dan tempat wisata sudah bisa
dibuka “ terang Umi.
Kepada para peserta, Umi Kokok juga berpesan, agar Bunda PAUD Kelurahan,
Desa dan Kecamatan, senantiasa terus semangat, serta mengingatkan kepada para
orang tua, agar mendampingi secara intensif putra-putrinya saat belajar,
khususnya dalam penggunakan gadget.
“Karena selain memiliki nilai positif, gadget juga memiliki potensi
negative, bila pemanfaatannya tida tepat. Oleh karenanya para orang tua, harus
melek IT, sehingga bisa melakukan pengawasan penggunaan gadget anak dengan
tepat “ jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kab. Blora Hendi Purnomo, menjelaskan, karena belum kondusif Blora
akibat pandemic Covid-19, menyebabkan institusinya, belum bisa membuka
pembelajaran tatap muka langsung di sekolah.
Pihaknya tetap harus menjalankan kebijakan SKB empat menteri yang
mensyaratkan empat hal bila akan membuka pembelajaran langsung di Sekolah.
Yakni ketentuan daerahnya harus berada pada zona hijau, sekolah memiliki
fasilitas yang memadai, ada izin dari orang tua, dan izin dari Satuan Tugas
Covid 19 Kab/Kota tempat sekolah berada.
“Mengingat kondisi di Kabupaten Blora, yang belum masuk zona hijau dalam
peta penyebaran Covid 19, sehingga pelaksanaan pembelajaran secara langsung di
sekolah belum bisa dilakukan sekarang“ terang Hendi.
Selain memberi pengarahan, pada kesempatan itu, Bu Umi Kokok juga menyerahkan bantuan alat kesehatan berupa tripod, alat bantu dengar dan kursi roda kepada lima anak penyandang disabilitas.
Umi berharap, para guru dan orang tua senantiasa memonitor pergaulan anak. Hal ini agar anak tidak terjerumus dalam pergaulan yang negatif.(Endah/Monte)
0 Comments
Post a Comment