Blora Dilanda Kekeringan


INFOKU, BLORA - Hingga di penghujung bulan Agustus 2020 ini, sedikitnya sudah ada 170 desa di Blora yang alami kekeringan akibat musim kemarau. Desa-desa tersebut ajukan bantuan air bersih ke Pemkab Blora.

Secara bergiliran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora juga sudah melakukan droping air ke desa-desa yang warganya alami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Utamanya di sejumlah desa di Blora Selatan, salah satunya di wilayah Kecamatan Jati.

PLT Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Hadi Praseno, menjelaskan, saat ini sudah ada 14 dari 16 kecamatan di Blora yang terdampak kekeringan dan mengajukan bantuan air bersih.

”Hanya ada dua kecamatan yang tidak mengajukan bantuan air bersih, masing-masing Kecamatan Todanan dan Kecamatan Kradenan,” jelas Hadi Praseno, Minggu (23/08/2020).

Dikemukakan, untuk jumlah desa di 14 kecamatan yang sudah mengajukan bantuan air bersih ada 170 desa. Ditambahkan, untuk SK Bupati Blora terkait tanggap darurat kekeringan juga sudah turun. ”Kami sudah melakukan droping air ke sejumlah desa yang tingkat kekeringannya masuk kategori parah,” tambah Hadi Praseno.

Sementara itu Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman ketika dikonfirmasi menyatakan, pihaknya sudah menyusun program tentang penanggulangan air bersih bagi sejumlah warga di Blora yang, selalu alami kesulitan air bersih di setiap musim kemarau.

”Itu merupakan program prioritas yang harus diperhatikan, yakni bagaimana mencarikan solusi permanen bagi warga di sejumlah desa yang selalu air bersih di musim kemarau. Nanti akan dipetakan persoalan dan solusinya,” tandas Arief Rohman.

Dicontohkan, pihaknya juga sudah turun ke sejumlah desa di wilayah Blora Selatan, utamanya di wilayah Kecamatan Randublatung dan Jati untuk menyerap aspirasi dari warga bagaimana mencari solusi kesulitan air bersih di setiap musim kemarau.

”Kita membangun itu harus berdasarkan kemauan dan keinginan dari warga yang ada di paling bawah, sehingga asas manfaatnya benar-benar besar dirasakan oleh warga,” tandasnya. Menurutnya, bisa saja nanti saluran air PDAM sampai ke sejumlah desa di wilayah Jati, ”sekali lagi tinggal bagaimana kemauan warga, kita akan melayani,” tambah Wakil Bupati yang akrab dipanggil Mas Arief.(Trisiana/UD)in

Post a Comment

0 Comments