INFOKU, BLORA - Susanto Ketua
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Balong, Kecamatan Jepon, Kabupaten
Blora, Jawa Tengah, mengatakan memasuki adaptasi kebiasaan baru mengimbau
kepada pengunjung griya keramik Blora (destinasi wisata edukasi) supaya patuh
protokol kesehatan.
“Kami imbau semua pengunjung supaya mematuhi
protokol kesehatan,” ucapnya di Blora kemarin.
Ia mengatakan sejak mendapatkan simulasi dari Dinas Kepemudaan Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora secara perlahan mulai
berbenah dan membuka kembali griya keramik Blora untuk wisata edukasi kerajinan
berbahan tanah liat.
“Secara perlahan kami buka kembali, karena saya yakin sudah banyak yang
merindukan untuk belajar membuat kerajinan dari tanah liat ini,” jelasnya.
Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan adanya sejumlah pelajar dan mahasiswa
yang datang dan ingin melihat dari dekat cara membuat kerajinan gerabah dan
keramik dari bahan tanah liat.
“Selama ini banyak anak-anak dan remaja yang ingin belajar, tapi karena
dalam situasi pendemi Covid-19, maka harus mengikuti anjuran pemerintah,” kata
dia.
Tetapi saat ini, lanjutnya, sudah mulai menerima pengunjung, namun
dibatasi dan patuh protokol kesehatan seperti cuci tangan pakai sabun dengan
air yang mengalir di tempat yang telah disediakan, ukur suhu tubuh, pakai
masker dan jaga jarak.
“Selain itu kami lakukan penyemprotan disinfektan di ruang praktik
pembuatan kerajinan,” jelasnya.
Sementara itu, Arsyad, salah seorang mahasiswa yang mengunjungi griya
keramik mengaku senang dan antusias belajar membuat kerajinan tanah liat.
“Senang, diterima dengan baik dan diajari membuat kerajinan sampai bisa.
Jadi ingin mencoba lagi,” ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Fatiya, salah seorang pelajar SMA di Blora.
Menurut dia, baru pertama kali datang ke griya keramik Blora di desa Balong.
“Saya baru pertama kali ke griya keramik Blora. Ternyata dibimbing dan
diajari dengan baik. Senang sekali,” kata dia.
Seperti diketahui, Dinporabudpar Kabupaten Blora menyatakan wisata
edukasi Balong berpotensi menjadi proyek percontohan (pilot project) wisata
yang dibuka pada tatanan kehidupan baru (new normal) karena menawarkan secara
paket.
Wilayah tersebut dinilai memiliki potensi wisata besar dan khas berupa
kerajinan gerabah dan keramik.
Wisata edukasi di desa Balong mendapat dukungan nyata Pemkab Blora dan
Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) sehingga mampu mengangkat perekonomian warga
setempat. (Endah/KOM)