Posisi Terkini Pasien Covid Yang Lari Dari Klinik Padma

INFOKU, BLORA - Sudah ada titik terang, pasien Covid -19 yang lari dari Klinik Bhakti Padma Kamis (04/06/2020) pagi lalu, kini diketahui tengah berada di rumahnya di sebuah desa di wilayah Kecamatan Kunduran.
Kepala BPBD Blora, Hadi Praseno ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa pasien tersebut kini sudah berada di rumahnya. ”Ya memang benar yang bersangkutan berada di rumah orang tuanya,” jelasnya Jumat (05/06/2020).
Hadi Praseno menjelaskan, bahwa dirinya baru mendapat kabar 1 jam yang lalu. Hingga saat ini pihaknya masih upayakan komunikasi dengan Dinkes dan Forkopimcam dalam angka membawa kembali ke Klinik Bhakti Padma.
”Kami sedang mengupayakan pasien tersebut untuk bisa kami bawa kembali ke Bhakti Padma,” tambah Hadi.
Diberitakan sebelumnya, hingga Jumat (05/06/2020) pagi pukul 08.00 WIB pasien Covid -19 yang lari dari Klinik Bhakti Padma Kamis (04/06/2020) pagi, belum juga ditemukan. Pihak petugas gabungan dari Polres dan BPBD Blora masih terus melacak pasien tersebut.

Plt Kepala Dinkes Blora, Lilik Hernanto ketika dikonfirmasi menjelaskan, pasien tersebut masih dalam pencarian. ”Belum ketemu,” tandasnya Jumat (05/06/2020) pagi.
Diberitakan sebelumnya, hingga Kamis (04/06/2020) pukul 14.50 WIB pihak petugas gabungan dari Polres dan BPBD Blora masih terus melacak pasien Covid-19 yang melarikan diri dari Klinik Bhakti Padma.
Kabar terakhir, yang bersangkutan terpantau titik koordinatnya ada di seputaran Kelurahan Tempelan, Blora Kota. Petugas gabungan dari Polres dan BPBD Blora yang bergerak mencari keberadaan pasien tersebut.
Cukup membuat gempar memang, seorang pasien Covid -19 yang tengah menjalani isolasi dan perawatan di Klinik Bhakti Padma, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Blora, melarikan diri, Kamis (04.06/2020) pagi.
Pasien tersebut adalah positif Covid-19 asal Kecamatan Kunduran dari Cluster Temboro.
Lebih jauh dijelaskan Lilik Hernanto, bahwa pihaknya menyadari kemungkinan ada rasa bosan dari pasien bersangkutan lantaran tidak sembuh-sembuh. ”Dan kondisi itu yang menjadi kendala. Karena pengobatan perlu waktu lama sehingga butuh disiplin,” paparnya.
Salah satu kuncinya, lanjut Lilik, tidak boleh stres. Semakin stres semakin lama pula mengobatinya. Dicontohkan, ada yang di swab 5 kali belum sembuh juga.
”Sehingga memang harus sabar. Sebaiknya harus dalam pengawasan tim medis. Jika ingin mandiri perlu disiplin dari yang bersangkutan maupun keluarga dan warga yang ada sekitar.”
Terpenting, warga harus memberi dukungan kepada pasien baik yang sudah positif Swab maupun rapid. Jangan dikucilkan, ”kalau kita mendukung sosial, memberi semangat, akan menjadi obat. Kita boleh takut tetapi tidak boleh berlebihan.”
Kembali ditandaskan, faktor kebosanan yang menyebabkan pasien lari dari klinik. ”Harapannya pasien tersebut bisa segera ditemukan. Kalau ingin isolasi di rumah perlu disiplin dari pasien maupun keluarga.”
Lilik optimis optimis sejumlah santri Temboro bisa segera sembuh. Karena karena usianya masih muda dan tidak mempunyai penyakit pemberat. ”Hingga saat ini suda ada 5 yang sembuh dan dua diantaranya dari Temboro. Perlu kesabaran memang,” tandas Lilik.(Endah/UD)