INFOKU, BLORA - Bupati Blora Djoko
Nugroho meminta semua seniman supaya patuh protokol kesehatan ketika nanti
telah diperbolehkan melakukan pementasan seni pertunjukan di masyarakat.
Hal itu disampaikan
ketika menghadiri dan menyaksikan percontohan pagelaran wayang kulit dalam
rangka sosialisiasi persiapan new normal yang digelar Persatuan Pedalangan
Indonesia (Pepadi) Kabupaten Blora bekerjasama dengan Dinas Kepemudaan Olahraga
Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) di pendopo rumah dinas Bupati Blora,
Kamis (25/6/2020) malam.
“Saya minta nanti
semuanya, khususnya seniman tetap patuh pada protokol kesehatan ketika nanti
menggelar pementasan. Malam ini saya sosialisasikan, ini menjadi contoh
pertunjukan wayang kulit di era new ormal,” ucapnya.
Para penabuh
gamelan dan pesinden yang biasanya berdempetan, kata Bupati, kini dengan jarak
sesuai dengan protokoler kesehatan, semuanya pakai masker dan cuci tangan
dengan sabun atau hand sanitizer.
Para pesinden
meskipun pakai masker, lanjut Bupati, suaranya juga tidak berubah. Demikian
pula dengan penonton harus duduk santai dengan menjaga jarak dan pakai masker.
“Saya minta lihat
ini semua, contoh bagaimana pertunjukan wayang kulit dengan protokol kesahatan.
Kalau nanti di desa bisa melaksanakan pertunjukan seperti ini, nanti saya
ijinkan semua. Insyaalah, Juli nanti pelan-pelan kita buka kembali,” terangnya.
Bupati segera
melakukan koordinasi dengan Kapolres Blora karena terkait hal itu mengikuti
maklumat Kapolri.
“Saya pesan jangan
takut, panik, tetapi juga jangan masa bodoh dengan virus corona. Karena
dimanapun kita bisa terkena penularan,” pesannya.
Tidak hanya para
pelaku seni pertunjukan, tetapi penyelenggara dan penonton nantinya juga harus mematuhi
protokol kesehatan.
Bupati menyampaikan berdasarkan pendapat para ahli virus corona belum ada vaksinnya dan belum tahu sampai kapan akan berakhir.
Bupati menyampaikan berdasarkan pendapat para ahli virus corona belum ada vaksinnya dan belum tahu sampai kapan akan berakhir.
“Secepat-cepatnya
ditemukan vaksin diprediksi pertengahan tahun 2021. Kalau itu nanti ditemukan
juga perlu pabrik yang luar biasa serta proses untuk melayani di seluruh
dunia,” ungkapnya.
Oleh karena itu,
keputusan pemerintah, meskipun ada corona, kehidupan kita harus tetap jalan.
Salah satunya pelaksanan pemilihan kepala daerah (pilkada) diputuskan 9 Desember
2020.
“Tahun ini ada 90
negara yang melaksanakan pemilihan umum setingkat pilkada, gubenur untuk
provinsi. Bahkan ada negara-negara yang melaksanakannya di puncak pandemi
Covid-19. Contohnya Korea, dan aman-aman semuanya,” ungkapnya.
Itu karena disiplin
masyarakat tentang protokol kesehatan luar biasa dan itu patut kita tiru.
“Indonesia adalah
negara terakhir yang melaksanakan pemilu di akhir tahun 2020. Ada dua lagi yang
diundur yaitu Inggris dan Paraguay,” kata Bupati.
Dengan demikian,
tambahnya, betapapun ada corona, kehidupan kita tetap jalan, ekonomi kita tetap
jalan.Tidak boleh larut.
Pertunjukan wayang
kulit ditampilkan dalang Ki Muda Sutarno, S.Pd dengan membawakan lakon
Sudamala, berlangsung lebih kurang tiga jam mulai pukul 21.00 WIB. Acara diawali
penyerahan tokoh wayang Sadewa oleh Ketua Pepadi Blora H. Sukarno kepada dalang
dan disiarkan langsung live streaming melalui jejaring media sosial.
Di sela-sela
pertunjukan wayang kulit, Bupati juga meminta perwakilan seniman seperti tayub
dan kethoprak untuk menyampaikan simulasi dan usulan terkait pementasan
memasuki new normal.
Ketua Pepadi Blora
H. Sukarno mengatakan pentas wayang kulit kali ini pertama kali digelar setelah
tiga bulan vakum akibat pandemi Covid-19.
Menurut dia, selama
pandemi Covid-19 banyak seniman Blora, khususnya dalang wayang kulit yang tidak
bisa beraktivitas dan tidak ada penghasilan karena job pentasnya dibatalkan.
“Saya mewakili para
dalang dan seniman Blora siap mematuhi protokol kesehatan,” kata dia. (Endah/KOM).