Wakil ketua DPRD Apresiasi Para Petani Panen Saat Pandemi

INFOKU, BLORA - Dalam suasana covid 19 masih berlangsung, penduduk di wilayah perkotaan sangat terdampak.
Di Kabupaten Blora, pedagang kaki lima, pedagang eceran, pemilik warung makan, pemain seni/ hiburan dan jasa lain nyaris mandek semua. 
Namun menurut Siswanto yang juga Wakil Ketua DPRD Blora, dalam suasana saat ini para petani justru dapat panen dari jerih payahnya sendiri.
“Alhamdulilah petani saat ini panen. Petani padi panen, petani tebu panen dan petani cabe juga panen, wajib kita syukuri”, Ungkap Siswanto.
Siswanto juga mengungkapkan harga Tebu dan padi, harganya lumayan baik dan stabil.

Siswanto (Baju Kuning) saat menyaksikan panen tebu
“Memang kalau harga cabe bisa dibilang agak jeblok,” katanya saat menyaksikan panen tebu Kamis (04/06/2020).
Untuk itulah waklil ketua DPRD ini meminta agar pemerintah memperhatikan nasib mereka.
Bantuan Sembako
Sementara terkait Program Sembako yang belum cair dia berharap agar secepat mungkin dialokasikan.
Program Sembako yang dimaksud adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Perluasan. Jumlah penerima reguler adalah 75 ribu KK, untuk Perluasan karena Covid 19 sejumlah 33 ribu KK. Total 108 ribu KK yang akan segera menerima. 
Program ini yang telah berjalan, KK penerima disebut KPM (Keluarga Penerima Manfaat), menerima beras, telur, kacang tanah, kacang hijau. Sesuai regulasi baru, tidak ada pemaketan barang.
“Rembugan antara KPM dan E-warung menjadi kunci komoditas sembako apa saja yang dibutuhkan dan dipenuhi,” jelasnya 
 Sedangkan Program sembako dari Gubernur Jateng juga akan realisasi sejumlah 6.026 KK, disalurkan melalui 26 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Blora. (Endah) 


Pasien Positif Corona Jangan Memaksakan Diri Untuk Pulang
INFOKU,BLORA -Direktur RSUD dr. R Soetijono Blora, dr Nugroho Adiwarso,Sp.Og menyatakan pasien positif Covid-19 diminta jangan memaksakan diri untuk pulang jika belum sembuh berdasarkan hasil riil time secara swab test laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR).
Menurutnya, bahwa perawatan yang dilakukan semata-mata tulus oleh indikasi medis, tidak ada niat yang lain.
“Jadi betul-betul kita rawat, karena swab testnya masih positif. Kalau nanti swabnya negatif maka akan kita pulangkan,” terangnya dalam konferensi pers update perkembangan terkini tentang persebaran Covid-19 dari media center Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Sabtu (6/6/2020).

Sehingga dimohon dukungan dan kesadaran dari masyarakat, terutama dari keluarga yang masih dirawat sehingga bisa bertahan menjalani perawatan sampai sembuh.
“Karena kalau dipaksakan pulang, penyebarannya membahayakan,” kata dia.
Bagi pasien yang sudah sembuh, agar bisa diterima di masyarakat, tidak diasingkan dan tidak dianggap aneh serta tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan sebagainya. Sedangkan yang reaktif rapid test bisa dilakukan isolasi di rumah masing-masing dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Jadi tidak harus di rumah sakit,” terangnya.
Yang di rumah sakit adalah yang betul-betul ada gejala yang harus menjalani perawatan khusus.
Dijelaskannya, saat ini masih terawat tiga orang pasien di ruang isolasi rumah sakit setempat.
“Yaitu satu orang anak-anak, satu kecelakaan. Kemudian satu pasien lagi dari penyakit dalam,” terangnya.
Berikutnya di klinik Bakti Padma ada 17 pasien positif Covid-19. Yang 16 orang pasien dari kluster Temboro dan satu orang lagi dari kecamatan Jepon. (Endah/KOM)