INFOKU,BLORA =
Bupati Blora Djoko Nugroho selaku Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan
(GTPP) Covid-19 mengatakan saat ini kita memasuki tatanan kehidupan baru (new
normal) setelah sekian lama ada pandemi virus corona.
“Jadi
sebelum ada corona kita normal, tiga bulan kemarin tidak normal, dan sekarang
kita memasuki normal baru, tatanan kehidupan kita yang baru, lebih bagus dengan
catatan-catatan dalam rangka mencegah supaya kita tidak terkena virus corona,”
ucap Bupati Blora dalam konferensi pers di media center Posko GTPP Covid-19
Kabupaten Blora, Senin (22/6/2020).
Contohnya, kata
Bupati, sekarang ini wajib pakai masker semua, khususnya ketika keluar rumah.
“Alhamdulillah,
masyarakat mulai di tingkat desa sudah pakai masker, itu bagus,” kata Bupati.
Setiap dari luar
rumah, sebelum masuk rumah cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir.
“Alhamdulillah,
sudah dilaksanakan. Jangan lupa ketika di luar rumah atau dimanapun berada
selalu jaga jarak. Insya Allah, kalau kita mengikuti semua aturan pemerintah
kita akan tetap aman dan tetap sehat,” lanjut Bupati.
Untuk
tahapan-tahapan normal baru di kabupaten Blora, menurut Bupati, sudah satu
minggu ini sudah membuka pelan-pelan kegiatan masyarakat, agar ekonomi berjalan
dengan baik.
Seperti PNS yang
sebelumnya masuk separuh masuk di kantor, sekarang masuk semuanya dengan
harapan tumbuh kegiatan ekonomi. Yang tadinya para pedagang sepi kalau siang,
sekarang adanya PNS yang sudah masuk kantor, bisa laku kembali.
Contoh lagi rumah
ibadah sudah dibuka kembali dengan menjaga jarak. Olah raga sudah
diperbolehkan. Hanya bidang tertentu yang belum boleh, contohnya anak sekolah.
“Untuk anak sekolah
nanti paling terakhir ketika semuanya sudah clear. Kemudian, bidang seni, juga
belum diperbolehkan, mudah-mudahan minggu depan sudah agak longgar,” kata dia.
Intinya, kata
Bupati Blora, corona tetap dicegah, tetap diobati dengan baik, sementara
kegiatan pertumbuhan ekonomi harus tetap jalan.
“Dengan begitu,
insya allah, akan berjalan dengan baik,” ucapnya.
Pihaknya sengaja
ingin membuka pikiran hati masyarakat, ingin membuka adaptasi masyarakat
terhadap corona ini sehingga jangan terlalu takut yang berlebihan yang akhirnya
panik atau melakukan tindakan yang tidak baik.
“Saya katakan
demikian, karena semua yang terkena corona hampir sembuh. Yang meninggal
sebenarnya punya penyakit yang kronis,” tandasnya. (Endah/KOM).