INFOKU, BLORA - Sebelum adanya wabah Covid-19, area
penyeberangan perahu tradisional di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa
Medalem, Kecamatan Kradenan, Blora, memang sudah dilakukan pemantauan dan
pengamanan. Hanya waktu itu, aparat lebih fokus dari sisi keamanan
Kini, sejak merebaknya Covid-19, petugas
gabungan dari TNI,Polri, relawan dan Puskesmas, lebih meningkatkan penjagaan.
Bahkan di lokasi itu juga didirikan posko pemeriksaan kesehatan.
Petugas dari Polsek dan Koramil Kradenan, Blora terus lakukan penjagaan penyeberangan perahu tradisional di Desa Medalem, Kecamatan Kradenan.
Seperti yang
dilakukan aparat gabungan dari Polsek Kradenan Polres Blora dan Koramil
Kradenan Kodim 0721/Blora, yang terus melakukan penjagaan, Senin (11/5/2020).
Dan seolah bak “benteng”, untuk meminimalisir penyebaran Covid -19 masuk
wilayah Blora.
Cukup strategis
memang jalur penyeberangan perahu tradisional di Desa medalem itu untuk pintu
masuk warga dari luar Blora, seperti Ngawi, Bojonegoro dan Madiun Jawa Timur.
Disaat, aparat gabungan menyekat jalur utama masuk wilayah Blora.
Sehingga, seperti
dikemukakan Kapolsek Kradenan, AKP Sugiharto,SH, penjagaan tersebut dilakukan
dengan tujuan untuk mencegah persebaran Covid -19 yang dimungkinkan bisa dibawa
oleh warga dari wilayah perbatasan.
Petugas gabungan
dari Polsek dan Koramil memeriksa satu persatu warga yang melintas di
perbatasan itu. Dengan dibantu oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat.
Menurut Kapolsek
AKP Sugiharto, penempatan personel gabungan di jalur alternatif penyeberangan
sungai bengawan Solo itu, semata-mata memang untuk antisipasi masuknya pemudik
dari Jawa Timur.
”Kita jaga dan
periksa warga yang melintas di perbatasan. Jika ada pemudik akan kita
kembalikan, namun jika hanya warga yang menjalankan aktivitas sehari hari,
masih kita maklumi,” jelas Kapolsek Kradenan.
Dikemukakan, bahwa
penyeberangan tradisional di desa Medalem itu memang menjadi salah satu akses
alternatif bagi warga kecamatan Kradenan Kabupaten Blora untuk melintas ke
Kabupaten Ngawi ataupun Bojonegoro melalui jalur sungai. Begitu juga
sebaliknya.
Sebagai juru mudi
perahu, Matno, yang sehari-hari membawa penumpang lintas provinsi dengan perahu
tradisional di lokasi itu, mengaku sangat senang dengan adanya penjagaan
petugas gabungan itu. Paling tidak merasa lebih aman.
“Kami merasa lebih
aman dan tenang. Apalagi disaat musim pandemi seperti ini, harapannya semoga
corona segera sirna, sehingga kami bisa beraktivitas normal,” ungkap Matno.(Ag/UD)