INFOKU, BLORA - Dinas
Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blora menyatakan wisata
edukasi Migas Cepu Edupark (MC Edupark) dan wisata edukasi Keramik Balong,
Kecamatan Jepon. Wisata edukasi tersebut, berpotensi menjadi proyek percontohan
(pilot project) wisata yang akan dibuka pada tatanan kehidupan baru (new
normal).
"Jadi itu hasil teleconference
dengan Dinporapar Provinsi jateng, tentunya nanti atas ijin ketua
gugus tugas. kami menyiapkan dua destinasi wisata edukasi, yakni MC Edupark dan
Keramik Balong untuk uji coba terapkan protokol new normal pariwisata,"
terang Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora, Slamet Pamuji, di Blora Minggu
(31/5/2020).
Dipilihnya
dua objek wisata edukasi ini, menurutnya, karena memiliki konsep yang berbeda.
"Kalau MC Edupark merupakan obyek yang
dikunjungi secara masal. Ini memiliki tantangan yang lebih sulit dari pada
Keramik Balong yang menawarkan secara paket," jelasnya.
Saat ini, Dinporabudpar Blora sedang mematangkan dan tahap membuat resume selanjutnya melakukan sosialisasi. “Setelah itu kami lakukan uji coba dan simulasi,” ucapnya.
Pihaknya menegaskan, saat ini yang paling utama adalah berlatih dengan protokol kesehatan yang baru. Kemudian akan dilakukan evaluasi apabila kondisi sudah siap seperti imbauan pemerintah.
"Memang tidak bisa diterapkan secara tiba-tiba. Kita lihat dulu, apakah selama uji coba sudah sesuai dengan protokol kesehatan. Jika belum, akan ditutup lagi. Kita harus mengakui, memang sulit karena terkait dengan perilaku manusia," urainya.
Persiapan bukan hanya dilakukan terkait destinasi wisata saja. Namun, juga terus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM), terutama di dua destinasi tersebut.
Kami juga mulai memberikan pemahaman sekaligus edukasi kepada pelaku pariwisata termasuk pelaku bisnis atau UMKM yang ada di dua destinasi tersebut.
Edukasi tersebut juga melakukan koordinasi dengan para pelaku pariwisata dan mengajak semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan ketika nanti pariwisata benar-benar dibuka.
"Jadi kami terus mengajak mereka untuk taat protokol Covid-19, seperti cuci tangan, jaga jarak, kemudian memakai masker dan lain sebagainya," jelasnya.
Terkait kapan destinasi wisata itu akan dibuka, pihaknya masih menunggu protap yang disusun. "Kami akam membuka dua destinasi wisata edukasi tersebut kalau protapnya sudah selesai," katanya. (Endah/Tgh).
Saat ini, Dinporabudpar Blora sedang mematangkan dan tahap membuat resume selanjutnya melakukan sosialisasi. “Setelah itu kami lakukan uji coba dan simulasi,” ucapnya.
Pihaknya menegaskan, saat ini yang paling utama adalah berlatih dengan protokol kesehatan yang baru. Kemudian akan dilakukan evaluasi apabila kondisi sudah siap seperti imbauan pemerintah.
"Memang tidak bisa diterapkan secara tiba-tiba. Kita lihat dulu, apakah selama uji coba sudah sesuai dengan protokol kesehatan. Jika belum, akan ditutup lagi. Kita harus mengakui, memang sulit karena terkait dengan perilaku manusia," urainya.
Persiapan bukan hanya dilakukan terkait destinasi wisata saja. Namun, juga terus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM), terutama di dua destinasi tersebut.
Kami juga mulai memberikan pemahaman sekaligus edukasi kepada pelaku pariwisata termasuk pelaku bisnis atau UMKM yang ada di dua destinasi tersebut.
Edukasi tersebut juga melakukan koordinasi dengan para pelaku pariwisata dan mengajak semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan ketika nanti pariwisata benar-benar dibuka.
"Jadi kami terus mengajak mereka untuk taat protokol Covid-19, seperti cuci tangan, jaga jarak, kemudian memakai masker dan lain sebagainya," jelasnya.
Terkait kapan destinasi wisata itu akan dibuka, pihaknya masih menunggu protap yang disusun. "Kami akam membuka dua destinasi wisata edukasi tersebut kalau protapnya sudah selesai," katanya. (Endah/Tgh).