INFOKU,BLORA - Wakil
Bupati H. Arief Rohman M.Si selaku Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan
Penanganan (GTPP) Covid-19, menyampaikan bahwa ada pasien positif Covid-19 yang
dinyatakan sembuh berdasarkan hasil pemeriksaan swab (lab PCR), Selain itu
jumlah rapid test reaktif berkurang.
Hal itu disampaikan
pada konferensi pers di media center GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, Rabu
(20/5/2020).
“Hari ini ada kabar
gembira dan ada kabar yang butuh perhatian kita bersama berdasarkan data
monitoring Covid-19 Kabupaten Blora," ucapnya.
Kabar gembiranya
jumlah reaktif rapid test yang semalam mencapai 88 kini turun menjadi 54 karena
34 sudah keluar hasil swab lab PCR nya dan dinyatakan negatif covid-19.
Dari 34 rapid
reaktif yang negatif itu, menurut Wakil Bupati termasuk para tenaga medis dari
RSUD dr. R. Soeprapto Cepu yang selama ini menjalani isolasi atau karantina di
Hotel Grand Mega.
“Ada 12 tenaga
medis dari RSUD Cepu yang dinyatakan negatif berdasarkan swab nya, dan hari ini
mulai pulang dari Hotel Grand Mega. Nanti akan dijelaskan lebih lanjut oleh
Direktur RSUD Cepu,” lanjut Wakil Bupati.
Kemudian menurut
Arief Rohman yang menggembirakan ada satu pasien positif Covid-19 yang akhirnya
dinyatakan sembuh setelah hasil swab PCR dinyatakan negatif.
"Alhamdulillah
kita pecah telur, ada satu pasien kluster Perumda yang selama ini menjalani
isolasi mandiri di rumah akhirnya dinyatakan sembuh setelah hasil swab lab PCR
nya keluar negatif," terangnya.
Wabup mengucapkan
selamat untuk kembali beraktivitas seperti semula dan mohon masyarakat sekitar
Perumda bisa menerima dengan baik.
Namun yang perlu
kita perhatian bersama, karena hari ini juga ada penambahan 7 kasus positif
covid-19 yang baru keluar berdasarkan hasil swab lab PCR. Tujuh kasus itu
semuanya adalah dari kluster Temboro.
"Sehingga
total kasus Covid-19 ada 21, 3 meninggal, 17 dirawat, dan 1 sembuh. Sedangkan
PDP ada 13, ODP 56, dan OTG 189. Untuk sebarannya bisa dilihat langsung di
website corona.blorakab.go.id,” ungkap Wakil Bupati.
Dengan adanya
penambahan 7 kasus baru ini maka zona merah bertambah 2 kecamatan yakni Todanan
dan Jati.
“Oleh karena itu
tidak bosan kami kembali mengingatkan agar masyarakat Blora tetap selalu
waspada, gunakan masker, jaga jarak, cuci tangan, tidak berkerumun dan protokol
kesehatan harus tetap ditingkatkan,” ajak Wakil Bupati.
Hal itu sangat
perlu dilakukan mengingat antisipasi banyaknya pendatang atau pemudik yang
hingga semalam mencapai 32.706 jiwa.
Pendatang harus tetap wajib
lapor ke desa dan isolasi mandiri selama 14 hari, serta periksa ke layanan
kesehatan jika ada gejala sakit.(Agung/KOM)