INFOKU,
CEPU, BLORA -
Direktur RSUD dr R Soeprapto Cepu, dokter Fatkhur Rokhim menginformasikan bahwa
sejak difungsikannya ruang isolasi secara penuh dalam upaya penanggulangan
Covid-19 yaitu lima tempat tidur dalam lima kamar hingga kini sudah terisi tiga
orang.
Hal itu
disampaikannya dalam konferensi pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19, Selasa (7/4/2020).
Dalam arti, kata
dokter Fatkhur Rokhim komulatifnya tiga orang, dimana dua orang pasien sudah
dipulangkan kemarin dan lusa.
“Dengan kata lain
kami masih merawat satu orang pasien dengan PDP ringan yang rencananya sesuai
dengan protap akan dianjurkan untuk isolasi mandiri. Tentu saja, secara klinis
sudah terjadi perbaikan kondisinya,” ungkapnya.
Kemudian,
lanjutnya, kepada masyarakat kabupaten Blora disampaikan bahwa RSUD dr R
Soeprapto Cepu dalam rangka memutus mata rantai Covid-19 telah mengambil
beberapa kebijakan atas ijin Bupati Blora.
Yang pertama, RSUD
dr R Soeprapto Cepu meniadakan jam kunjung pasien.
“Jadi kepada warga
masyarakat mohon maaf yang sebesar-besarnya bahwa kami atas ijin Bapak Bupati
telah meniadakan jam kunjung pasien sampai batas waktu yang tidak ditentukan,”
terangnya.
Kemudian yang
kedua, RSUD dr R Soeprapto Cepu mewajibkan baik seluruh karyawan, warga atau
pun penunggu pasien yang masuk di lingkungan rumah sakit setempat wajib memakai
masker.
“Ini semua kita
gunakan untuk keselamatan bersama, baik teman-teman medis maupun keselamatan
pengunjung yang memerlukan hadir di rumah sakit,” jelas dia.
Selanjutnya, yang
ketiga untuk para penunggu pasien rawat inap mulai minggu kemarin kita lakukan
screening, baik menyangkut masalah demam, kemudian kondisi saat ini maupun
riwayat perjalanan dari daerah-daerah terjangkit.
“Dan kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya kepada para warga apabila penunggu pasien tersebut
tidak lolos screening, maka dengan segala permohonan maaf untuk bisa diganti
dengan penunggu yang lain,” ujarnya.
Dalam upaya memutus
mata rantai itu tadi, menurut dia, pihaknya hanya mengijinkan selama dirawat
pasien tersebut, yang dirawat sekitar empat hari, pergantian penunggu dilakukan
setiap dua hari sekali.
“Itu pun penunggu yang baru
harus lolos screening dari hal-hal yang terkait Covid-19,” jelasnya. (Heru/KOM)