INFOKU, BLORA - Febrian Candra (31) warga Kecamatan Blora kota memelihara puluhan
ribu ekor ayam potong di Desa Sembongin, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora,
Jawa Tengah.
Candra tidak mengira harga ayam bakal anjlok tak karuan di situasi pandemi
Covid-19 seperti saat ini. Dia kemudian mengadu ke pemerintah kabupaten
(Pemkab) Blora agar mendapat solusi.
"Adanya pandemi Covid-19, harga ayam hidup dari kandang kemarin anjlok
hingga Rp6 ribu per kilonya," kata Candra menyampaikan uneg-unegnya saat
dialog langsung dengan Pemkab Blora, Senin (6/4/2020).
Mengenakan masker sambil memegang microfon, dirinya curhat tentang murahnya
harga beli dari tengkulak ayam ke peternak di tengah merebaknya pandemi
Covid-19.
Pemkab Blora juga perlu sigap dan memikirkan sektor perekonomian warga
terutama para wirausaha.
"Satgas ketahanan pangan disiapkan-lah Pak, biar fluktuasi harga ayam
bisa kembali stabil sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 7
tahun 2020," ujar Candra.
Peraturan itu, lanjut dia, menjelaskan bahwa harga acuan pembelian daging
ayam ras ditingkat petani dipatok sekitar Rp19 ribu hingga Rp21 ribu per
kilonya.
"Kami dicarikan solusi dong Pak, jangan dibiarkan usaha kami para
peternak jadi gulung tikar," ucapnya.
Mengetahui keluhan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blora, Komang
Gede Irawadi menyampaikan, pemerintah akan mencarikan solusi dalam hal
perekonomian masyarakat yang terdampak zona wabah virus tersebut.
Komang mengatakan, akan memberikan solusi membuat surat edaran dari
pemerintah agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya, untuk membeli
langsung ke para peternak ayam agar harga kembali stabil.
"Persoalan yang disampaikan, kami akan buatkan surat edaran, saya baru
tahu kalau harganya terdampak," ucap Komang.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com,
dialog antara warga yang terdiri dari sejumlah aktivis organisasi, para
wirausaha, dan para awak media dengan Pemkab Blora ini dimulai pukul
13.00 WIB hingga sekitar pukul 15.00 WIB.
Dalam
dialog tersebut, kesigapan penanganan pandemi Covid-19 diminta para warga agar
menjadi prioritas utama yang harus disikapi Pemkab Blora. Terutama persoalan
pencegahan virus tersebut, maupun warga dan para pelaku ekonomi yang terdampak.(Endah/LIP6)