INFOKU,
BLORA - Ratusan massa aksi Koalisi
Masyarakat Anti Korupsi dalam aksinya,bersama aktivis dari Forum Komunikasi
Masyarakat Blora Selatan (Forkom BS), Masyarakat Anti- Korupsi Indonesia (MAKI)
dan Gerakan Rakyat Menggugat (Geram), berdiri paling depan dalam berjuang
melawan korupsi mulai berdatangan di Gedung DPRD dan Kejaksaan Negeri Blora, Selasa
lalu. .
Aksi demo untuk menegakkan supremasi hukum bersatu melawan korupsi
itu,ratusan aparat dari Polri, TNI, satuan Polisi Pamong Praja mengamankan aksi
demo di sejumlah titik ini, dengan fokus pengamanan di kompleks gedung DPRD dan
Kejaksaan Negeri Blora.
Kepala Bagian Operasional Polres Blora, Kompol Zuwono, menyampaikan bahwa
pihaknya telah melakukan upaya pengamanan demonstrasi.
"Kami kerahkan 300 personil, Sabhara, Reserse, Intel dan Polsek
",bebernya.
Terlihat Orator dari mobil komando yang terus menyerukan yel yel dan
menyampaikan tuntutan yang mereka sampaikan, yakni meminta usut kasus
dugaan korupsi dan lemahnya Kejaksaan Negeri yang saat ini dinilai abai dan
lemah dalam menyelesaikan persoalan korupsi
Saat di gedung dewan, pendemo diterima Ketua DPRD HM Dasum. Sedangkan
Kapolres AKBP Antonius Anang pun, ikut turun membaur di tengah anggota untuk
mengamankan aksi.
HM Dasum mengatakan,"Saya dukung upaya dan maksud baik mereka, untuk
penuntasan kasus korupsi di Blora, dalam pakta integritas saya tanda tangan
lima tahun ke depan, akan saya optimalkan pengawasan agar tidak ada korupsi di
DPRD di bawah kepemimpinan saya," ucapnya .
Usai diterima secara terbuka oleh ketua DPRD, para pendemo meneruskan aksinya
ke kantor Kejaksaan Negeri Blora . Di sini pun para pendemo tidak dapat bertemu
dengan Kajari Blora I Made Sudiatmika yang diwakili Kasi Intelijen M Adung dan
Kejaksaan menyatakan mendukung penegakkan supremasi hukum.
Para pendemo juga melakukan aksi theatrical, mengusung keranda hitam dan
mengeluarkan pocong, simbol matinya penegakan hukum, kemudian membakarnya di
jalanan depan Gedung Kejaksaan Negeri Blora.
Dalam aksinya, Koalisi Masyarakat Anti Korupsi menuntut masa depan
pemberantasan korupsi di Blora kembali menangani kasus dugaan korupsi yang ada.
Hal ini tidak hanya menunjukkan kelambanan kinerja aparat penegak hukum, namun
juga sebuah preseden buruk yang memalukan bagi penegakan hukum di Indonesia.
Atas peristiwa tersebut massa aksi mempertanyakan keseriusan Kejaksaan
Negeri Blora sebagai salah satu lembaga penegak hukum dalam menunjukkan langkah
nyata penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana korupsi.
Ini adalah harapan masyarakat sekaligus tantangan bagi Kejaksaan untuk
melakukan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab, sebagaimana
diamanatkan undang-undang.Karena tindak pidana korupsi tidak hanya menggerogoti
keuangan negara serta membahayakan stabilitas ekonomi dan politik, namun
korupsi juga menghambat pembangunan dan merampas hak-hak rakyat .
Sebelum membubarkan diri Koalisi Masyarakat Anti Korupsi dengan tegas
mengatakan terpaksa akan turun kembali kejalan untuk mendesak para aparat
penegak hukum bersama-sama seluruh elemen masyarakat untuk segera melakukan
tindakan serius bila tuntutan ini tidak dilakukan .(Endah)
Politik & Kegaduhan
(oleh : Agung Budi
Rustanto)
Setiap hari kita melihat Politik yg penuh taktik
tentang banyak orang yg memperebutkan sesuatu tujuan.
Tetapi ketika salah Berstrategi
Kawan bisa menjadi Lawan.
Dari orang yg dihormati, menjadi orang yg dicaci.
Politik tak melulu identik Perebutan Kekuasaan Culas & Membabi-buta.
POLITIK HARUS UTAMAKAN RACIKAN RACIKAN CERDAS.
Karena Politik semestinya membawa KESEJUKAN bukan KEGADUHAN.
Indonesia ada karena perjalanan Politik panjang & berliku.
Maka tak semestinya kita diam
jika Negara jatuh kedalam kekuasaan segelintir Individu.###
Baca Model tabloid ....?
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru