INFOKU,
BLORA -Tim
gabungan tanggap darurat pencegahan Covid-19 mengajak seluruh warga masyarakat
Cepu untuk tidak melakukan kegiatan berkerumun atau nongkrong di ruang terbuka
agar terhindar dari penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.
Selain
itu disampaikan kepada para pengusaha kuliner, penjual makanan dan minuman
untuk sementara mengutamakan layanan bungkus kepada para pelanggan.
Tim gabungan
terdiri Forkopimcam Cepu, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, BPBD dan RAPI serta
relawan dari kecamatan setempat.
Kegiatan bertajuk
sosialisasi dan tanggap darurat pencegahan Covid-19 itu dilalukan melalui unit
mobil siaran keliling dan imbaun langsung khususnya kepada warga yang sedang
berkerumun di tempat terbuka.
“Kabupaten Blora
sudag Tanggap Darurat Covid-19. Kecamatan Cepu berada di perbatasan Jawa Tengah
dan Jawa Timur. Ada stasiun kereta api, terminal bus dan jalur lintas angkutan
antar provinsi. Kami cegah penyeberan Covid-19 di Cepu sesuai anjuran
pemerintah,” kata Camat Cepu Luluk Kusuma Agung Ariadi, di Cepu, Sabtu
(28/3/2020) malam.
Pihaknya dengan tegas
meminta agar warga masyarakat Cepu yang lagi nongkrong di tempat terbuka
seperti di kedai lesahan angkringan atau warung makan agar segera bubar dan
pulang ke rumah.
“Kami minta dengan
sangat agar yang nongkrong dan berkerumun segera bubar. Kepada para pengusaha
kuliner, penjual makanan dan minuman untuk sementara mengutamakan layanan
bungkus,” kata Luluk.
Kegiatan menyasar
beberapa lokasi, di antaranya taman Tuk Buntung, taman 1.000 lampu, depan
stasiun kereta api Cepu, titik 0 Km Cepu, tugu perbatasan Kabupaten Blora
dengan provinsi Jawa Timur.
“Semua kita sisir
dan disampaikan imbaun, agar masyarakat Cepu tidak menganggap remeh virus
corona,” terang Camat Cepu.
Hal senada
disampaikan oleh Danramil Cepu, Kapten Infanteri Surana. Menurutnya, pencegahan
Covid-19 menjadi tanggung jawab bersama.
“Kepada warga Cepu
yang pulang dari luar daerah seperti merantau atau tugas di wilayah lain, agar
lapor dan periksa kesehatan mandiri di tempat pelayannan kesehatan terdekat,”
ujarnya.
Pada kesempatan
yang sama, Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika Dinas Kominfo Kabupaten
Blora Ignatius Ary Susanto mewakili Kepala Dinas Kominfo Blora, Sugiyono
menyatakan imbauan yang disosialisasikan lebih mengedepankan tindakan humanis
dan mengedukasi warga masyarakat.
“Kepada warga,
khususnya pelajar diminta mengurangi kegiatan di luar rumah untuk mengurangi
interaksi dengan lingkungan yang ramai. Selama kegiatan belajar dirumah, orang
tua wajib mengawasi dan mengarahkan anaknya, jangan malah diajak wisata,”
jelasnya.
Untuk sementara
dianjurkan tidak berjabat tangan dan cipika-cipiki saat memberikan salam,
diganti dengan bentuk salam lainnya yang tidak menyentuh tangan.
“Membiasakan cuci
tangan pakai sambun antiseptik dengan air yang mengalir dan hand sanitizer
serta rutin melakukan penyemprotam disinfektan,” terangnya.
Kemudian kegiatan
masyarakat yang melibatkan banyak orang diminta untuk ditinjau ulang atau
ditunda seperti hiburan musik, event olahraga dan lainnya.
“Tempat ibadah
untuk dibersihkan secara rutin. Setiap kantor dinas atau OPD, tempat wisata,
pasar dan pusat perbelanjaan diwajibkan menyediakan termometer pengukur suhu
badan dan hand sanitizer,” urainya.
Diminta juga agar
kafe/karaoke hiburan malam ditutup sambil menunggu perkembangan selanjutnya.
Yang perlu
diperharikan pula yaitu pembatasan jumlah penunggu pasien di rumah sakit dan
pelarangan besuk pasien secara rombongan.
“Hindari bepergian
ke wilayah kota dan kabupaten yang sudah terdapat penderita Covid-19.
Mewajibkan
masing-masing rumah sakit se Kabupaten Blora untuk menyediakan 5 unit kamar
isolasi pasien terduga covid-19,” tandasnya.
Sementara itu,
Posek Cepu melalui mobil patroli dibantu relawan dari pengemudi ojek online
membubarkan warga yang berkerumun di tepi jalan dan kedai angkringan lesehan.
Mereka disorot lampu penerang agar segera membubarkan diri.
Langkah itu disikapi dengan
baik oleh warga masyarakat setempat yang sedang berkerumun. (Heru/KOM)