INFOKU, JOGJAKARTA – Kecelakaan jip wisata Merapi
yang mengakibatkan lima wisatawan asal Jawa Barat plus sopir luka-luka, menjadi
perhatian Pemkab Sleman.
Dinas
Pariwisata berjanji mengeveluasi sistem pembinaan bagi operator mobil jip di
kawasan wisata lava tour itu.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman Sudarningsih mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian terkait insiden ini.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman Sudarningsih mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian terkait insiden ini.
“Hasil
penyelidikan dari polisi akan jadi penekanan pembinaan kami kepada seluruh
operator jip wisata di Lereng Merapi,” ujarnya saat dikonfirmasi Radar Jogja Kamis
(20/2).
Ningsih,
sapaan akrabnya, mengklaim selama ini sudah melakukan upaya antisipasi
kecelakaan wahana wisata di Lereng Merapi itu. Yakni dengan pengecekan dan uji
kecelakaan jip-jip wisata setiap minggunya.
Pemeriksaan
meliputi kelayakan kendaraan hingga kelengkapan surat-surat.
Dari
pemeriksaan yang dilakukan, apabila ada kendaraan yang tidak memenuhi syarat,
maka akan diberhentikan operasionalnya. “Pemeriksaan jip dilakukan secara
berkala, dua sampai tiga kali seminggu. Sekali pemeriksaan rata-rata ada 30-40 kendaraan
yang dicek,” ujarnya.
Dia
mengatakan pihaknya juga sudah melaksanakan pelatihan operator jip Merapi
dengan total 13 angkatan. Rinciannya, tahun 2018 sebanyak enam angkatan dan
tahun 2019 ada 7 angkatan pelatihan.
Namun,
kasus kecelakaan jip wisata selalu saja terjadi. Tahun 2018 setidaknya ada tiga
kejadian dengan dua penumpang di antaranya meninggal dunia.
Ketua
Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Bambang Sugeng menyatakan, inisiden
kecelakaan pada Rabu (20/2) itu adalah kesalahan fatal bagi pihaknya. Dia
mengakui, operator jip saat itu sedang dalam kondisi grogi dan tidak bisa
mengendalikan kendaraan.
Adanya
kejadian itu ia mengaku prihatin dan menjadi evaluasi bagi wahana wisata jip
Merapi. Ke depan dia berjanji akan lebih meningkatkan faktor keamanan bagi para
wisatawan.
“Memang
kejadian ini kesalahan fatal dan tak terduga. Kami segera menindaklanjuti
masukan-masukan terkait penunjang keselamatan bagi wisata ini,” ujarnya.
Terkait penyelidikan
kasus laka jip yang membawa lima penumpang pelajar SMA di Desa Umbulharjo,
Cangkringan, Sleman, itu, saat ini sudah ditangani Polres Sleman. Kasatlantas
AKP Mega Tetuko menyatakan pihaknya tengah memeriksa saksi-saksi. (Mughnii/RDR
JP)
Baca Model tabloid ....?
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru