INFOKU, BLORA - Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan
Pariwisata (Dinporabudpar) bekerjasama dengan Persatuan Pedalangan Indonesia
(Pepadi) Kabupaten Blora mengawali program rutin di awal tahun 2020 dengan
menggelar pertunjukan wayang kulit di pendopo rumah dinas bupati Blora, Kamis
(2/1/2020).
Kali
ini, menampilkan dalang Blora Ki Nuryanto yang membawakan cerita Sesaji Raja
Suya dan disiarkan langsung melalui radio streaming LPPL Gagak Rimang Blora.
Sejatinya,
pertunjukan wayang kulit telah digelar rutin setiap malam Jumat Pon di
tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Persatuan
Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Blora H.Soekarno dalam sambutannya antara lain
menyampaikan, pertunjukan wayang kulit dilaksanakan kali pertama di awal tahun
2020 sebagai program rutin berkelanjutan dari tahun sebelumnya.
“Kegiatan ini rutin
dilaksanakan sebagai upaya pelestarian seni tradisi dan mengembangkan bakat
generasi dalang anak dan remaja Blora serta ajang silaturahmi antar dalang di
Blora. Program ini didukung terus oleh Bupati Blora,” katanya.
Ia menjelaskan,
dari hasil Focus Group Discussion Pepadi Provinsi Jawa Tengah di Solo
(5/12/2019) lalu, pertunjukan wayang kulit sekarang disepakati mengikuti
perkembangan dan situasi serta kondisi yang ada yang kreatif dan memukau
penonton.
“Jadi misalnya
kalau ada sinden sambil berdiri itu boleh saja sebagai bentuk kreativitas.
Hanya saja, tidak meninggalkan isi dan alur cerita yang ditampilkan,” katanya.
Di tempat yang
sama, Kepala Dinporabudpar Slamet Pamuji diwakili Kepala Bidang Kebudayaan M. Solichan
Mochtar mengapresiasi geliat pewayangan yang rutin digelar setiap Jumat Pon.
“Tida hanya sebagai
upaya pelestarian seni tradisi, lebih dari itu sebagai salah satu bukti bahwa
wayang kulit di Blora makin membumi dan diminati masyarakat sebagai sebuah
tontonan dan tuntunan,” katanya.
Melalui binaan
Dinporabudpar bersinergi dengan Pepadi dan sanggar seni pedalangan di Blora,
kata Solichan, telah mengorbitkan generasi dalang yang piawai dan berbakat.\
“Selain itu, juga
meraih kejuaraan baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Ini
menunjukkan bukti bahwa perkembangan wayang kulit di Blora luar biasa. Kami
apresiasi Pepadi Blora yang beberapa tahun menggelar secara rutin pertunjukan
wayang kulit,” jelasnya.
Hal itu, lanjutnya,
tidak terlepas dari dukungan Bupati Blora yang memberi kesempatan kepada
komunitas seni budaya Blora secara menyeluruh sehingga tetap eksis, diakui
serta dimiliki masyarakat.
“Seiring
perkembangan teknologi, kami apresiasi juga bahwa acara malam ini disiarkan
langsung melalui radio streaming LPPL Gagak Rimang, sehingga bisa didengarkan
hingga manca negara,” katanya. (Endah/KOM).