Bandara
Ngloram Angkat Kearifan Lokal Blora
INFOKU, Cepu, BLORA - Gambar Desain BANDARA
NGLORAM Kabupaten Blora yang kini sedang proses pembangunan oleh Kementerian
Perhubungan RI.
Desainnya keren, kekinian, dan tetap bernuansa Mblorani
Banget yang terinspirasi dari rindangnya hutan jati. diperkirakan akhir 2020
selesai dan bisa beroperasi.
Salah satu gambar berisi keterangan mengenai konsep desain
Bandara Ngloram yang mengadopsi proporsi hutan jati yang menaungi ruang di
bawahnya dalam bentuk kanopi arsitektural.
Selain itu, desain bandara itu mengangkat tanah Blora dalam
bentuk balutan façade yang lebih dekat dengan tanah. Kesan industrial dengan
keberadaan elemen besi juga ditampilkan, dengan baja sebagai material struktur
dan pipa besi ekspos sebagai aksen tertentu.
Konsep Bandara Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Komunikasi dan
Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hengki Angkasawan
membenarkan informasi yang beredar di media sosial tersebut.
“Terminal Bandara Ngloram di Kabupaten Blora betul desainnya
seperti itu. Prinsip dasar desain itu adalah hasil lomba tapi perlu
penyesuaian-penyesuaian, baik skala, material, layout, dan lain-lain,” ujar
Hengki saat dalam keterangan persnya, Senin (02/12/2019).
Adapun untuk Detail Enginering design (DED) pelaksanaan
disebutnya tengah dalam proses finalisasi. Bandara Ngloram, imbuhnya berada di
bawah Satuan Kerja Wilayah Bandara Dewandaru Karimunjawa.
Kepala Bandara Dewandaru Karimunjawa Yoga Komala, saat
dikonfirmasi secara terpisah, juga membenarkan hal tersebut.
“Konsepnya seperti terpampang. Menggunakan kearifan lokal,
kalau Blora terkenal jati. Itu kalau diliat ada saka-saka kaya pohon jati,”
ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (05/12/2019).
Lebih lanjut Yoga mengatakan untuk tipe bandara, sampai
dengan penetapan masterplan adalah bandara Ngloram nantinya melayani
penerbangan domestik.
Yakni bandara merupakan pengumpan bandara di sekitarnya sama
halnya dengan bandara Surabaya, Solo, Jogja dan sebagainya Bandara
Internasiona.
Akan tetapi ia menyebut, tidak tertutup kemungkinan ke depan
bandara tersebut akan berkembang.
“Kita ambil contoh Banyuwangi. Kita enggak tahu Banyuwangi
berkembang pesat sampai kemudian jadi Bandara Internasional. Kita lihat
pasarnya dulu. Kalau bagus tak menutup kemungkinan ada pengembangan lebih
cepat,” jelasnya lagi.
Ia berharap fase pertama pembangunan bandara yang ditujukan
untuk komersial bisa selesai di akhir 2020. Sedangkan untuk bandara umum untuk
carter flight ia berharap bisa selesai lebih cepat karena pembangunan sempat
terkendala keadaan alam yang mengakibatkan carter flight kemungkinan mundur di
Januari.
Bandara Ngloram, Blora sebenarnya bukanlah bandara baru. Akan
tetapi merupakan bandara reaktivasi, di mana penerbangan terakhir diperkirakan
Yoga terjadi sekitar tahun 1980-an.
Yoga menyebut, pengaktifan kembali Bandara Blora, karena
Blora, khususnya Cepu memiliki potensi demand yang cukup tinggi.
“Cepu ini satu-satunya lembaga sertifikasi di Indonesia untuk
perusahaan minyak seluruh Indonesia. Enggak bisa di tempat lain,” ujarnya.
Namun yang terpenting,
ia menyampaikan tujuannya bandara Ngloram, Blora adalah adanya tarikan moda
dari beberapa kabupaten yang meliputi Ngawi, Bojonegoro, Madiun, dan Tuban yang
kemungkinan besar akan menggunakan bandara tersebut. (INFOKU/KMPAS)
Baca Model tabloid ....?
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru