Bupati "Presiden minta eselon 3 dan 4 untuk ditiadakan"
INFOKU,
BLORA - Bupati Blora Djoko Nugroho memimpin upacara peringatan
Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-48 di lapangan Kridosono,
Blora, Jumat (29/11/2019).
Upacara berlangsung khidmat diikuti Forkopimda Blora,
Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di
wilayah kabupaten setempat.
Rangkaian upacara di antaranya, pengibaran bendera
merah putih, pembacaan naskah Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara,
pembacaan naskah pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan pembacaan Panca Prasetya Korpri.
Pada kesempatan tersebut Bupati Blora membacakan
sambutan Presiden selaku Penasehat Nasional Korpri.
“Selamat ulang tahun kepada seluruh anggota Korpri
dimanapun saudara berada, baik yang ada di tanah air maupun di seluruh
perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri,” kata Bupati Blora Djoko Nugroho
membaca sambutan Presiden Joko Widodo selaku Penasehat Nasional Korpri.
Saya, lanjutnya, ingin menyampaikan salam, sekaligus
apresiasi khusus pada anggota Korpri yang bertugas di pelosok-pelosok negeri,
di pulau-pulau terdepan, di kawasan perbatasan, dan wilayah-wilayah terisolir.
Mereka adalah abdi negara yang menjalankan tugas dengan
penuh dedikasi, untuk memastikan negara hadir di seluruh penjuru tanah air.
Terima kasih atas pengabdian yang saudara-saudara berikan kepada rakyat,
bangsa, dan negara.
“Saat ini, kita berada di dunia yang berubah dengan
cepat, yang sangat berbeda dengan dua puluh, tiga puluh, atau empat puluh tahun
yang lalu,” kata Bupati Blora.
Dikatakannya, Revolusi Industri jilid ke-4 telah
mendisrupsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara dalam berkomunikasi, tapi
juga dalam cara mengelola pemerintahan.
Di sisi lain, persaingan antar negara juga semakin
sengit untuk berebut teknologi, berebut pasar, dan memperebutkan
talenta-talenta yang digunakan untuk memajukan negaranya.
“Dalam menghadapi perubahan dan persaingan itu, kita
tidak boleh takut. Kita harus menghadapi persaingan itu dengan cara-cara baru,
dengan terobosan-terobosan baru. Kecepatan, kreativitas, dan inovasi adalah
kunci,” jelasnya.
Cara-cara lama yang monoton, yang tidak kompetitif
tidak bisa diteruskan lagi. Kita harus bisa lebih cepat dan lebih baik
dibandingkan dengan negara lain.
“Karena itu, saya mengajak seluruh anggota Korpri untuk
mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan. Tidak ada
lagi pola pikir lama. Tidak ada lagi kerja linier. Dan tidak ada lagi kerja
rutinitas. Birokrasi harus berubah,” tandasnya.
Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja
cepat beradaptasi dengan perubahan.
“Saya mengajak seluruh anggota Kopri untuk terus
menerus bergerak mencari terobosan, terus menerus melakukan inovasi. Pelayanan
yang ruwet, berbelit-belit, dan yang menyulitkan rakyat, harus kita pangkas.
Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi,” katanya.
Orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan
lagi berorientasi paa prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata.
Panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa dipotong, dipercepat
dengan penerapan teknologi.
“Bahkan saya sudah minta eselon 3 dan 4 untuk
ditiadakan, sehingga pengambil keputusan bisa lebih cepat. Hal yang pahit harus
kita lakukan. Karena di era persaingan antar negara yang semakin sengit seperti
saat ini, jika kita lambat, kita pasti tertinggal,” katanya.
Karena itu, lanjutnya, ukurannya adalah bukan lebih
baik dari sebelumnya, tapi lebih baik dari negara lain yang menjadi saingan
kita.
“Saya juga sering mengingatkan bahwa kita harus
mengurangi kegiatan seremonial yang sifatnya rutinitas dan lebih meningkatkan
produktivitas serta berorientasi pada hasil,” lanjutnya.
Tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani
dengan baik, serta program-program pembangunan betul-betul terdelivered,
dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
Sekedar melayani saja sudah tidak cukup, pelayanan yang
diberikan harus baik dan diimbangi dengan kemudahan serta kecepatan.
Dengan kemajuan teknologi, cara kerja birokrasi juga
harus berubah. Inovasi teknologi harus bisa mempermudah, bukan mempersulit
pekerjaan.
Kemajuan teknologi adalah instrumen untuk mempercepat
penyelesaian masalah. Masalah saat ini harus kita selesaikan dengan smart
shortcut yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih memberikan dampak yang
luas.
“Kita harus optimis menatap masa depan. Kita harus
percaya diri menghadapi tantangan kompetisi global. Kita harus yakin menjadi
salah satu negara terkuat di dunia. Menjadi negara pemenang,” tandasnya.
Kuncinya adalah kita mau bersatu. Persatuan dan
kesatuan adalah pengikat kita untuk menuju Indoneia maju. Tanpa persatuan,
kemajemukan negara kita, tidak akan pernah menjadi energi kolektif untuk
mencapai kemajuan. Tanpa persatuan, kita akan menjadi negara yang lemah dan
pecunang.
“Karena itu, saya mengajak kepada seluruh anggota
Korpri yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi garda terdepan dalam merajut
persatuan, menjaga tali persaudaraan sebagai satu saudara se-bangsa dan
se-tanah air,” katanya.
Dikatakan lebih lanjut, kita harus ingat bahwa negara
kita adalah negara besar. Negara dengan 17 ribu pulau, dengan agama, suku,
budaya, dan bahasa daerah yang beragam.
Kita adalah negara yang ber-bhineka tunggal ika.
Keberagaman ini adalah kekuatan kita. Kemajemukan adalah anugerah dari Tuhan
Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan rawat
bersama-sama.
“Mengakhiri sambutan saya ini, saya ingin sekali lagi
menyampaikan salam hangat kepada segenap anggota KORPRI dimanapun
saudara-saudara berada. Selamat bertugas, lanjutkan pengabdian dan karya
terbaik saudara- saudara bagi rakyat, bangsa, dan negara,” pungkasnya.
Usai upacara diserahkan piala dan hadiah kepada juara
lomba stan up comedy, dirigen dan lomba lagu nusantara yang diselenggarakan
oleh Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Blora.
Adapun tema peringatan HUT Korpri ke-48 yakni Berkarya
Melayani dan Menyatukan Bangsa.
"Ini upacara pertama kali di lapangan Kridosono
setelah menjadi ruang terbuka. Upacara terselenggara dengan baik," kata
Bupati Blora.
Seperti diketahui Kridosono sebelumnya merupakan
lapanan sepak bola denga dikelilingi pagar tembok, tetapi sekarang sudah
dirobohkan dan menjadi lapangan Kridonsoso. Sedangkan lapangan sepak bola nanti
akan dibangun di lahan Kelurahan Beran.
Pada kesmepatan yang sama juga diserahkan tali asih
kepada anggota Korpri (ASN/PNS) yang telah purna bakti. Tali asih diserahkan
oleh Ketua Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Blora Komang Gede Irawadi, SE,
M.Si. (Agung/KOM)