Lomba Yel-Yel dan Peragaan
Busana Manten
INFOKU,
BLORA - Lomba yel-yel antar kelas memeriahkan penutupan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kerja berbasis kompetensi tahap V
tahun 2019 di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
(Dinperinnaker) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (22/11/2019).
Kepala
Unit Pelayanan Teknis (UPT) BLK Dinperinaker Blora Dra. Amik Kristanti
mengemukakan, lomba yel-yel digelar sebagai bentuk pendidikan karakter dan
semangat nasionalisme baik selama mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja
maupun setelah kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang telah
diterima.
“Ini
merupakan tahap terakhir di tahun 2019. Jadi ada lima tahap yang telah kami
laksanakan di tahun 2019 dengan alokasi anggaran dari APBN,” jelasnya.
Untuk
tahap V tahun 2019, lanjutnya, dibuka lima kelas mulai 7 Oktober 2019, yaitu
rias pengantin, tata boga, menjahit, teknik otomotif dan las.
“Hanya
saja waktu pelatihan berbeda, masing-masing kelas dipandu oleh instruktur yang
membidangi dan telah bersertifikat,” ujarnya.
Dijelaskanya,
waktu penyelenggaraan untuk kelas menjahit selama 35 hari, tata boga 20 hari,
teknik mesin otomotif 30 hari dan teknik las 35 hari. Jumlah peserta sebanyak
80 orang.
“Di
akhir kegiatan, digelar lomba yel-yel antar kelas dan ditampilkan rias
pengantin tradisional Solo yang pakem dan modifikasi. Sebelumya juga dilakukan
penilaian lomba Mars BLK dan semangat nasionalisme,” jelasnya.
Adapun
juara lomba yel-yel yakni Juara I kelas Otomotif, Juara II kelas Tata Rias,
Juara III Las, Juara IV kelas Tata Boga dan Juara V kelas Jahit.
Selain
itu juga telah dilaksanakan uji kompetensi yang dinilai langsung dari Balai
Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang.
Menurutnya,
peserta pendidikan dan pelatihan (diklat) kerja berbasis kompetensi juga
dibekali dengan pendidikan fisik, mental dan disiplin (FMD).
“Tidak
hanya saat apel, namun hingga soft skills juga harus ada materi semangat dan
jiwa nasionalisme untuk menangkal paham radikalisme yang diduga bisa masuk
dalam lembaga dan pelatihan yang digelar,” jelasnya.
Secara
keseluruhan, peserta cukup kreatif dan layak menerima sertifikat.
Pelaksana
Tugas (Plt) Kepala Dinperinnaker Blora Purwadi Setiono, SE dalam arahannya
menyampaikan apresiasi atas peran aktif peserta pelatihan dan antusias yang
diwarnai kreativitas.
“Harapannya,
setelah mengikuti pelatihan mereka bisa menciptakan pekerjaan yang lebih baik
sesuai bekal yang telah diterima selama pelatihan,” katanya.
Setelah
selesai, kata Purwadi, maka harus bekerja, jangan ikut pelatihan lagi. Bisa
kerja mandiri, manual maupun lewat online. Atau bekerja di lembaga atau
perusahaan yang berkaitan dengan kompetensinya.
Selain secara simbolis diserahkan sertifikat, juga diserahkan aneka hadiah hiburan dan piala bergilir di lingkungan BLK Blora. (Endah/KOM)