40 Perahu Diserahkan Kepada Pencari Ikan Bengawan Solo
INFOKU, BLORA - Pemerintah
Kabupaten Blora melalui Dinas Peternakan dan Perikanan menyerahkan bantuan
perahu dilengkapi mesin dan alat penangkap ikan kepada nelayan di sungai
Bengawan Solo.
Bantuan
tersebut diserahkan oleh Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, M.Si didampingi
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, drh. R. Gundala Wijasena, MP di balai
desa Nglanjuk, Kecamatan Cepu, Senin (28/10/2019).
Perahu
diserahkan kepada nelayan desa Nglanjuk, desa Jipang Kecamatan Cepu dan nelayan
dari desa Ketuwan, desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban dengan disaksikan Camat
Cepu, Camat Kedungtuban, serta para Kepala Desa dari empat desa asal nelayan.
Kepala
Dinas Peternakan dan Perikanan, drh. R. Gundala Wijasena,, dalam laporannya
menyampaikan bahwa bantuan perahu, mesin dan alat penangkap ikan ini merupakan
wujud perhatian pemerintah untuk memajukan sektor perikanan di Kabupaten Blora,
khususnya para nelayan sungai Bengawan Solo.
“Kabupaten
Blora ini tidak punya laut, namun punya pantai. Pantainya panjang di sepanjang
Sungai Bengawan Solo yang memiliki potensi perikanan begitu besar,” ucapnya.
Bantuan
ini diserahkan kepada para nelayan dari empat desa, dimana mereka telah
tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB) di masing masing desanya.
“Jadi
bukan untuk individu, melainkan kelompok,” ucapnya.
Jumlah
perahu yang diserahkan sebanyak 40 buah, masing-masing KUB menerima 10 perahu
lengkap dengan mesin perahu dan alat penangkap ikannya. Adapun anggarannya
berasal dari DAK APBD 2019 senilai Rp 450 juta.
“Per
desa ada satu KUB. Per KUB nya ada 20 nelayan, jadi jika per KUB dapat bantuan
10 perahu, satu perahunya bisa dipakai 2 nelayan secara bergantian untuk
mencari ikan,” terangnya.
Penyerahan dilakukan secara simbolis dengan memberikan dayung perahu. Usai penyerahan simbolis, dilanjutkan peninjauan lapangan guna melihat bentuk fisik perahu di tepi Sungai Bengawan Solo yang berjarak sekitar 300 meter dari balai desa Nglanjuk.
“Mewakili Bapak Bupati, kami ucapkan selamat untuk teman-teman nelayan di Nglanjuk, Jipang, Ketuwan, dan Panolan yang telah menerima perahu baru berikut mesin dan alat tangkap ikannya. Gunakan sebagaimana mestinya, jangan dijual apalagi didiamkan. Harus bisa lebih produktif lagi,” kata Wakil Bupati.
Penyerahan dilakukan secara simbolis dengan memberikan dayung perahu. Usai penyerahan simbolis, dilanjutkan peninjauan lapangan guna melihat bentuk fisik perahu di tepi Sungai Bengawan Solo yang berjarak sekitar 300 meter dari balai desa Nglanjuk.
“Mewakili Bapak Bupati, kami ucapkan selamat untuk teman-teman nelayan di Nglanjuk, Jipang, Ketuwan, dan Panolan yang telah menerima perahu baru berikut mesin dan alat tangkap ikannya. Gunakan sebagaimana mestinya, jangan dijual apalagi didiamkan. Harus bisa lebih produktif lagi,” kata Wakil Bupati.
Wakil
Bupati juga meminta agar Dinas Peternakan dan Perikanan bisa mendampingi
pengolahan pasca panennya.
“Setelah
dapat ikan, ikannya mau diapakan saja. Dinas Peternakan dan Perikanan kami
minta untuk mengawalnya, bisa kerjasama dengan Dindagkop UKM atau OPD lainnya,”
jelasnya.
Sungai
Bengawan Solo, lanjutnya, terkenal dengan ikan jendhil (seperti ikan patin) dan
bisa menjadi kuliner khas yang menarik bagi pecinta kuliner. Tinggal bagaimana
caranya agar bisa diolah dengan baik.
“Sektor
kuliner ini sangat berpotensi untuk meningkatkan ekonomi desa. Sehingga nelayan
juga harus diajari cara mengolah ikan hasil tangkapannya,” kata Wakil Bupati.
Apalagi
sebentar lagi akan ada bandara di Kabupaten Blora, tepatnya di Desa Ngloram,
Kecamatan Cepu. Sehingga dipastikan akan banyak tamu yang datang, cari kuliner
khas daerah.
Badri, selaku Ketua KUB Sumber Pangan, Desa Nglanjuk, Kecamatan Cepu, mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Blora yang telah memberikan bantuan perahu, berikut mesin dan alat tangkap ikan.
“Terimakasih
Bupati dan Wakil Bupati, terimakasih juga untuk Dinas Peternakan dan Perikanan.
Semoga bantuan ini bisa meningkatkan produktivitas kami dalam mencari ikan.
Selain ikan jendil, Bengawan Solo ini juga ada ikan bader, wader, udang, dan
kutuk atau ikan gabus,” terangnya. (Endah/KOM).