Bandara Ngloram Didarati Pesawat ATR Akhir 2019
INFOKU, CEPU, BLORA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
kembali menggelar rapat koordinasi terkait pembangunan Bandara Ngloram dengan
pihak terkait, termasuk Pemkab Blora. Saat ini, pengerjaan bandara masuk tahap
pemadatan landasan. Pagar bandara juga sudah terpasang 49 persen.
Rapat dipimpin oleh Sekretaris Direktorat
Jenderal (Sesditjen) Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono. Juga
dihadiri oleh Wakil Bupati Blora Arief Rohman, Kepala Dinrumkimhub Blora
Pratikto Nugroho, dan Camat Cepu Luluk Kusuma Agung Ariadi. Sedangkan dari
Dinas Perhubungan Jawa Tengah, diwakili oleh Kasubbag Program Dahyan Iswahyudi
dan Kasi Perencanaan Transportasi Weko Purwanto.
Dalam rapat tersebut, Sesditjen Perhubungan
Udara Nur Isnin Istiartono yang juga putra asli Kabupaten Blora menyampaikan,
rapat tersebut dilaksanakan dalam rangka evaluasi, monitoring, percepatan
pembangunan, dan persiapan rencana operasi Bandara.
”Kita ingin tahu sejauh mana pelaksanaan
pembangunan bandara yang sudah berjalan di Kabupaten Blora. Apa yang harus
dilakukan agar bisa selesai tepat waktu. Sehingga akhir 2019 nanti sudah bisa
didarati pesawat charter terlebih dahulu. Serta merencanakan pembangunan tahap
selanjutnya di 2020,” terangnya.
Abdul Rozzaq, mewakili Satuan Pelaksana
Pembangunan Bandara Ngloram menyampaikan, saat ini sejumlah pekerjaan sedang
dilaksanakan dan semuanya sesuai jadwal. ”Untuk pekerjaan perpanjangan runway
300 meter x 30 meter, rekonstruksi runway lama, taxiway, termasuk marking, saat
ini sudah proses pengurugan dan pemadatan base course, guna persiapan gelar
hotmix. Dengan target selesai 24 Desember 2019,” ucapnya.
Sedangkan pekerjaan pengawasan pengembangan sisi
udara bandara, sudah sampai tahapan pembuatan rutin laporan proyek dan kegiatan
pengawasan pekerjaan. Dengan target selesai 26 Desember 2019. Adapun pekerjaan
penyusunan Rancangan Teknik Terinci (RTT) fasilitas sisi udara dan sisi darat
sudah mencapai 50 persen, dengan target selesai 30 Desember 2019.
”Yang lebih cepat dari target adalah proyek
pemenuhan standar pagar bandara yang saat ini sudah mencapai 49 persen. Karena
seluruh material pagar dan tiang sudah siap di lokasi. Saat ini sudah
pemasangan pagar BRC dan razor,” lanjut Abdul Rozzaq.
Mendengar penjelasan Abdul Rozzaq, Sesditjen
Perhubungan Udara mendorong agar pekerjaan proyek tetap on schedule. Dia juga
meminta agar pemerintah daerah bisa segera melakukan kesiapan lahan, untuk
pengembangan bandara tahap selanjutnya di 2020.
”Pekerjaan tahun ini semoga tetap on schedule.
Sehingga akhir 2019 bisa di darati pesawat charter ATR 42 atau ATR 72
Restricted Take Off Weight (RTWO). Selanjutnya untuk kesiapan pekerjaan 2020,
kita juga mulai menyiapkan lahan pengembangannya. Jika lahannya sudah
disiapkan sejak sekarang, dana dari APBN bisa
segera diplot. Jika lahannya belum siap, bisa molor dananya,” tegasnya.
Pihaknya ingin agar pemerintah daerah, dalam hal ini Pemprov Jateng dan
Pemkab Blora bisa segera menyediakan lahan pengembangan bandara. Itu untuk
pembangunan sejumlah fasilitas sisi udara dan sisi darat bandara di tahun 2020.
Wakil Bupati Blora Arief Rohman menyatakan
kesiapannya untuk penyediaan lahan pengembangan bandara. ” Terkait lahan akan
kita siapkan bersama Pemprov Jateng. Secepatnya kita akan rapat lanjutan untuk
membahas ini di Semarang,” ucapnya.
Guna memastikan pekerjaan pembangunan bandara
berjalan sesuai jadwal, dia sudah meminta kepala Dinrumkimhub untuk melakukan
peninjauan setiap hari. Sehingga bila ada kendala dapat segera diselesaikan
dengan cepat.
Untuk diketahui, Pemkab Blora dan Pemprov Jateng
sebelumnya sudah menyepakati bahwa keduanya akan mendukung pembebasan lahan
pengembangan bandara. Pemkab Blora mendapat tugas pembebasan lahan untuk
pembangunan terminal dan fasilitas bandara lainnya. Sedangkan Pemprov Jateng
mendapat tugas untuk pembebasan lahan akses jalan masuk menuju bandara.
(Endah/JPR)