Perangi Stunting Kemenperin dan Pemkab Blora
Sosialisasikan Pemanfaatan Kelor
INFOKU, BLORA – Bupati Blora Djoko Nugroho
mengajak seluruh pengurus PKK hingga tingkat kecamatan, serta para kepala
puskesmas untuk aktif mengajak ibu-ibu tingkat desa dalam memanfaatkan kasiat
tanaman kelor. Terutama, pemanfaatan kelor untuk mencegah stunting atau
kekerdilan pada anak.
“Bicara kelor, bukan berarti bicara
klenik. Tapi, bicara tentang banyaknya manfaat kelor untuk kesehatan termasuk
mencegah stunting atau kekerdilan. Banyak orang dari luar negeri yang datang ke
Blora untuk belajar mengolah kelor. Kita sendiri sebagai orang asli Blora juga
harus lebih paham tentang kelor,” kata Djoko dalam acara sosialisasi pemanfaatan
kelor di pendopo rumah dinas bupati, Senin lalu.
Dalam kesempatan itu, Djoko juga
meminta testimoni dari beberapa orangtua yang berhasil menambah tinggi dan
berat badan anaknya setelah rutin mengonsumsi kelor, serta memberikan bingkisan
kepadanya.
Caption : Bupati Blora Djoko Nugroho menyampaikan pentingnya
pemanfaatan kelor untuk mencegah stunting atau kekerdilan pada anak saat
membuka sosialisasi di pendapa rumah dinasnya.
“Ibu-ibu PKK harus bisa cerewet
kepada ibu-ibu lainnya agar mau ikut mengonsumsi kelor. Makan kelor tidak harus
berbentuk biji atau serbuk. Bisa disayur, dicampurkan dengan makanan lain agar
anak-anak mau makan. Nanti akan dijelaskan bagaimana saja cara konsumsi kelor,”
cetusnya.
Sosialisasi dibuka oleh Direktur
Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan, Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) Enny Ratnaningtyas. Turut hadir, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten
Blora Umi Kulsum, kepala OPD terkait, sejumlah pengurus Ikatan Sarjana Wanita
Indonesia (ISWI), camat dan pengurus PKK tingkat kecamatan, kepala puskesmas
serta masyarakat rentan stunting.
Sementara itu, Direktur Industri
Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Kemenperin Enny Ratnaningtyas mengapresiasi
adanya sentra kelor di Kabupaten Blora. Pihaknya ingin seluruh warga Blora bisa
ikut memanfaatkan kelor guna peningkatan gizi masyarakat.
“Kelor di Blora sangat bagus dan
banyak diminati. Oleh karena itu kita ingin agar seluruh warga Blora bisa
memanfaatkannya agar tidak lagi terjadi stunting. Dari data yang ada masih
sekitar 30 persen balita di Blora menderita stunting,” ungkapnya.(Endah/KM)
Baca Model Tabloid
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru