Warga Pati Banyak Teridentifikasi Mengidap TBC
INFOKU, PATI – Sekitar seribuan warga
Kabupaten Pati, saat ini sudah teridentifikasi sebagai penderita tuberculosis
(TBC). Jumlah tersebut dihitung mulai dari kurun awal Januari 2019 hingga Juli
2019 kemarin.
Koordinator TBC Care Aisyiyah
Kabupaten Pati Moh Yasir Al-imron mengatakan, target dari penderita yang harus ditemukan
oleh Kementerian Kesehatan adalah sebanyak 3.000 penderita. Sampai semester
pertama di tahun 2019 ini, terdata sebanyak 1.000 lebih.
“Dalam keadaan itu, tentunya masih
ada ribuan penderita TBC yang belum ditemukan. Artinya, masih banyak
sekali penderita dan kuman TBC yang berkeliaran di sekitar masyarakat,”
katanya, Senin (5/8/2019).
Dia melanjutkan, TBC adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosa.
Sedangkan tanda dan gejala utama TBC
adalah batuk lebih dari dua pekan, dan disertai dengan demam, nafsu makan
berkurang, penurunan berat badan serta berkeringat di malam hari tanpa
melakukan aktivitas.
“TBC bukan penyakit turunan,
guna–guna ataupun kutukan. TBC memang penyakit yang berbahaya dan
mematikan namun bisa di sembuhkan,” ujarnya.
Yasir menjelaskan, pada 2018
lalu, tercatat setiap tiga menit sekali ada satu orang yang meninggal karena
TBC di Indonesia.
Setiap orang berisiko terkena TBC,
karena penyakit ini tidak pandang bulu, baik dewasa, anak-anak ataupun lansia.
Karena cara penularan TBC sangat cepat hanya melalui udara seseorang bisa
tertular TBC.
“Kami mengajak masyarakat
bersama-sama berusaha memutus mata rantai TBC dengan penjaringan terduga TBC
sebanyak-banyaknya menggunakan segala metode, baik aktif maupun pasif. Karena,
sebenarnya TBC bukan hanya PR dari pemerintah dan ormas saja, namun juga
tanggung jawab kita semua,” tegasnya.
Pihaknya berharap agar setiap rumah
ada yang paham tentang apa itu TBC, tanda dan gejalanya serta bagaimana
penangananya. Lebih baik lagi jika setiap individu mengetahuinya.
“Jadi, ketika ada yang terkena
tanda dan gejala TBC anggota keluarga tidak panik. Karena pemeriksaan dan
pengobatan TBC gratis di seluruh fasilitas kesehatan, baik itu puskesmas
ataupun rumah sakit yang sudah menggunakan sistem Directly Observed Treatment
Shourtcourse (DOTS),” pungkasnya. (Imam/KM)
Baca Model Tabloid
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru