Penghargaan Pangdam IV
Diponegoro untuk Dandim 0721 Blora
INFOKU, BLORA - Dandim 0721 Blora,
Letkol Inf. Ali Mahmudi, SE, terima penghargaan dari Pangdam IV Diponegoro,
Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E, M.M, atas prestasinya yang telah berhasil
meraih juara lomba karya jurnalistik TMMD Reguler ke-104 tahun 2019 tingkat
nasional untuk kategori Dansatgas.
Piagam penghargaan diserahkan di sela-sela upacara bendera 17-an di
lapangan Makodam IV/Diponegoro, Rabu (17/7/2019).
Pada kesempatan itu Pangdam Mayjen TNI Mochamad Effendi mengapresiasi sekaligus mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih oleh jajaran Kodim Blora.
Pada kesempatan itu Pangdam Mayjen TNI Mochamad Effendi mengapresiasi sekaligus mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih oleh jajaran Kodim Blora.
Sebagaimana diketahui, Dandim 0721 Blora meraih juara I lomba karya
jurnalistik TMMD Reguler ke-104 tahun 2019 tingkat nasional kategori Dansatgas.
Dengan prestasi tersebut, siklus lima tahunan berlaku bagi Kodim Blora,
menyusul pada tahun 2015 yang lalu, di TMMD Reguler ke-95 juga berhasil meraih
juara I.
Prestasi Kodim Blora di lomba jurnalistik TMMD Reguler ke- 104 tersebut
terbilang cukup mengkilap, yakni berhasil meraih total nilai hampir 3 juta
poin, atau tepatnya 2.926.740. Disusul juara II diraih Dandim 1306/Donggala,
Korem 132/Tadulako, Kodam XIII/Merdeka dengan total nilai 955.880.
Sementara itu untuk juara III diraih Dandim 0418/Palembang, Korem 044/Gapo
Kodam Sriwijaya dengan total produk 3.892 dan nilai 678.580.
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M mengatakan
prajurit di Kodam setempat harus terus meningkatkan profesionalisme dalam
menjalankan setiap tugas
Dirinya berharap, apa yang telah diraih Kapendam IV/Diponegoro sebagai
juara I lomba Karya Jurnalis tingkat TNI AD dan Dandim 0721/Blora juara I
Dansatgas pada TMMD ke 104 bisa memacu semangat yang lain untuk bisa
menampilkan karya kinerja terbaik.
Pada kesempatan tersebut Pangdam juga mengingatkan tentang pentingnya
menjaga kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Saat ini sudah memasuki musim kemarau, dimana perubahan cuaca dari musim
penghujan sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan,” katanya.
Ia meminta untu menjaga kebersihan lingkungan, mulai dari ruang kerja,
kantor dan lainnya karena bakteri/penyakit saat ini sudah lebih bervariatif.
“Dulu kita hanya mengenal penyakit batuk, pilek atau flu, tetapi sekarang
sudah ada flu burung, flu singapura dan lain sebagainya. Biasakan hidup bersih
dan merasa risih bila melihat lingkungan sekitar kotor dan jorok,” ujarnya.
Dirinya juga berpesan agar para prajurit dan PNS yang merasa sakit untuk
segera konsultasi ke dokter atau berobat ke rumah sakit. Jangan makan makanan
sembarangan atau mengkonsumsi jamu/obat yang tidak dianjurkan dokter.
“Penyakit itu datang dimulai dari ketidakjujuran, sudah dilarang makan
makanan yang mengandung lemak, tapi tetap memakannya.
Disuruh dokter mengkonsumsi obat/jamu sesuai dosis/aturan tetapi
dilanggarnya. Disinilah pentingnya sebuah kejujuran,” tegas Pangdam.
Ia juga mengingatkan bahwa tuntuntan reformasi birokrasi adalah organisasi
yang efektif dan efisien. Konsekwensinya semua personel yang berada didalamnya
harus profesional di bidangnya, bila tidak maka dia akan ditinggal.
“Kalau tidak ingin ditinggal, ya harus belajar dan terus berlatih. Jangan
sampai prajurit/PNS hanya memiliki keahlian menyiapkan kopi, tetapi juga harus
bisa komputer,” katanya
Pada upacara tersebut, sebelumnya, Pangdam IV/Diponegoro membacakan amanat
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P.
Pangdam menyampaikan, menghadapi tantangan kedepan yang semakin kompleks,
maka TNI sebagai alat pertahanan negara membutuhkan prajurit-prajurit yang
profesional.
Profesionalisme hanya akan bisa dicapai bila setiap prajurit terdidik dan
terlatih dengan baik. Selain itu, kompleksitas juga menuntut TNI memiliki
personel dan satuan yang adaptif.
Lebih lanjut Panglima TNI menjelaskan, kita tidak boleh terlena dengan
berbagai kemajuan teknologi tetapi harus dapat mengeksploitasinya demi kemajuan
TNI.
Untuk itu setiap komandan Satuan bertanggung jawab untuk meningkatkan
kemampuan dan wawasan anggotanya.
“Komandan Satuan adalah tumpuan setiap anggota dalam berbagai hal dan tidak
lagi bersikap tertutup dari segala perubahan dan kemajuan yang ada,” tegasnya.
Terkait dengan upaya mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, Panglima TNI
berpesan agar para prajurit mewaspadai adanya upaya memecah belah,
radikalisasi, maupun dampak negatif lainnya dari perkembangan lingkungan yang
ada.
Nilai-nilai luhur yang menjadi sendi-sendi pengabdian setiap prajurit TNI
tidak boleh berubah.
“Ingat, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI harus mengalir
dalam setiap hembusan nafas prajurit dimanapun berada dan bertugas,” tandasnya.
Kepada seluruh prajurit dan PNS, dipesan untuk senantiasa memelihara dan
meningkatkan terus kemanunggalan dengan rakyat, karena kemanunggalan TNI dengan
rakyat adalah urat nadi Sistem Pertahanan Semesta. Sadari bahwa TNI berasal
dari rakyat, berjuang bersama-sama rakyat, demi kepentingan rakyat.
Diakhir amanatnya, Panglima TNI mengajak segenap prajurit dan PNS TNI,
untuk berdoa bagi keselamatan rekan-rekan prajurit yang hingga saat ini belum
diketemukan pesawat Helikopter MI-17 yang hilang kontak di Pegunungan
Bintang,Papua. (Endah/KOM).