Masuk Pentahapan Eliminasi
Kusta
INFOKU, BLORA - Dinas Kesehatan
Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjelaskan penderita penyakit kusta pada lima
kecamatan di kabupaten Blora cukup tinggi. Selain itu, kabupaten Blora termasuk
lima kabupaten di Jawa Tengah yang masuk pentahapan eliminasi kusta.
Hal itu mengemuka dalam pertemuan advokasi dalam rangka intensifikasi
penemuan kasus kusta dan frambusia melalui kampanye eliminasi kusta dan
eradikasi frambusia yang berlangsung di ruang pertemuan Dinas Kesehatan
Kabupaten Blora, Kamis (18/7/2019).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik
Hernanto, SKM, M.Kes mengemukakan lima kecamatan yang cukup tinggi penderita
kusta yaitu kecamatan Kunduran, Banjarejo, Bogorejo, Sambong dan Jati
(Doplang).
“Untuk Kabupaten Blora, penderita kusta yang paling tinggi di wilayah
Kecamatan Kunduran,” katanya.
Kabupaten Blora, lanjutnya masih masuk pentahapan eliminasi tingkat
kabupaten di Provinsi Jawa Tengah setelah Brebes, Pekalongan, Tegal dan
Pemalang.
Menurutnya, kusta termasuk penyakit menular menahun, disebabkan oleh kuman
kusta (mycobacterium leprae). Menyerang kulit, saraf tepi, dan organ tubuh
lain.
Kemudian, mengakibatkan cacat penampilan & fisik, gangguan sosialisasi,
diskriminasi. Penularan dari penderita kusta yang belum berobat ke orang sehat
melalui pernafasan/ kontak erat dan lama.
“Jadi, bukan karena kutukan, guna guna, makanan dan dosa,” jelasnya.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Blora,
Sutik, menyampaikan melalui advokasi ini mengajak kepada Organisasi Pemerintah
Daerah (OPD) terkait, Organisasi Masyarakat dan Organisasi Perempuan agar
berperan aktif melakukan sosialisasi dan pencegahan penyakit kusta.
Menurut Sutik ada strategi yang perlu dilakukan, yaitu meningkatkan
kepedulian masyarakat untuk berperan serta secara aktif dalam penemuan tanda
dini penyakit kusta (bercak).
Kemudian, deteksi dini dan pengobatan segera, peningkatan kapasitas dan
pelibatan masyarakat atau Orang Yang Pernah Menderita Kusta (OYMK).
“Selanjutnya, ada dukungan pembiayaan terhadap program kusta diberbagai
level pemerintahan,” ujarnya.
Dijelaskannya, berdasarkan data yang dihimpun, penderita kusta di Kabupaten
Blora pada tahun 2013 sebanyak 94 orang. Tahun 2014 sebanyak 106 orang.
Kemudian, tahun 2015 sebanyak 103 orang. Tahun 2016 sebanyak 72 orang.
Tahun 2017 sebanyak 72 orang. Tahun 2018 sebanyak 84 orang.
“Untuk tahun 2019, sementara ini terdata 42 orang penderita kusta,”
katanya. (Dinkominfo Kab. Blora).