Usulan Pembangunan 2020 Disampaikan Bupati Kepada
Gubernur Jateng
INFOKU, BLORA - Bupati Blora
Djoko Nugroho menyampaikan usulan pembangunan tahun 2020 yang diajukan ke
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Usulan itu disampaikan pada Musyawarah Rencana
Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) se Eks Karesidenan Pati di pendopo
Kabupaten Pati, Rabu (23/3/2019).
Musrenbangwil
dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, SH, MIP.
Di hadapan
Gubernur Jawa Tengah, Bupati Blora menyampaikan sepuluh usulan pembangunan yang
kesemuanya adalah perbaikan infrastruktur jalan.
Adapun usulan
yang disampaikan oleh Bupati Blora, yaitu Jalan Menden-Megeri diusulkan agar
dibantu Banprov Rp 10 miliar. Jalan Pilang-Menden diusulkan Rp 5 miliar. Jalan
Peting-Menden-Medalem diusulkan agar dibantu Banprov Rp 10 miliar. Jalan
Kedungtuban-Galuk-Blungun-Temengeng diusulkan agar dibantu Banprov Rp 5 miliar.
Kemudian, jalan
Jepon-Bogorejo-Jambe Telu diusulkan untuk dibantu Banprov Rp 10 miliar. Jalan
Seso-Jatirejo diusulkan untuk dibantu Banprov Rp 10 miliar. Jalan Maguan-Tunjungan
diusulkan untuk dibantu Banprov Rp 10 miliar.
Selanjutnya,
jalan Kamolan-Banjarejo diusulkan untuk dibantu DAK. Jalan Blora-Randublatung
diusulkan untuk dibantu DAK dan jalan Kunduran-Doplang diusulkan untuk dibantu
Banprov Rp 10 miliar.
“Khusus jalan
Blora-Randublatung tembus Ngawi kami usulkan agar bisa ditingkatkan menjadi
jalan provinsi,” katanya.
Sebab, kata
Bupati Blora, seiring dengan beroperasinya jalan tol Jakarta-Surabaya lewat
Ngawi, banyak warga Blora yang memilih lewat tol untuk ke Surabaya maupun
Jakarta.
“Sehingga akses
akan semakin lancar dan mendorong pertumbuhan ekonomi Blora Selatan,” jelasnya.
Begitu juga
Jalan Jepon-Bogorejo-Jambe Telu diusulkan untuk ditingkatkan dari jalan
Kabupaten menjadi jalan Provinsi karena jalur tersebut merupakan penghubung dua
Kabupaten di dua Provinsi, yakni Blora Jateng menuju Tuban, Jatim.
Selain
infrastruktur jalan, Bupati Blora juga meminta dukungan percepatan pembangunan
Bandara Ngloram yang tahun ini mulai dilakukan.
Sedangkan
pembangunan jembatan Bengawan Solo di Medalem saat ini sedang pembuatan Detail
Engineering Design (DED), pembangunannya akan dilaksanakan tahun depan oleh
Pemkab Bojonegoro.
“Jika seluruh
jalan bisa terbangun baik, maka akses perekonomian masyarakat membaik. Sehingga
kemiskinan bisa ditekan," katanya.
Khusus
kemiskinan ini, lanjut Bupati Blora, pihaknya sudah petakan 46 desa desa miskin
yang butuh intervensi.
“Mohon izin Pak
Gubernur untuk bantuan 813 bedah RTLH akan kami fokuskan ke desa desa miskin
saja agar progres nya kelihatan,” ujarnya.
BupatiBlora
juga minta izin kepada Gubernur Jawa Tengah agar bisa diberi kemudahan untuk
melakukan pendataan ulang PKH karena saat ini banyak yang tidak tepat sasaran.
“Masih banyaknya
program bantuan PKH yang tidak tepat sasaran, untuk mengubah itu ternyata kami
kesulitan. Mohon bantuannya Pak Gubernur agar bisa secepatnya kita ubah
database nya,” ujar Bupati.
Gubernur Ganjar
Pranowo didampingi Sekda Jateng dan seluruh Kepala OPD Provinsi Jawa Tengah,
langsung memberikan respon positifnya.
"Perbaikan
infrastruktur jalan memang sangat perlu dilakukan. Kita akan dukung terus.
Randublatung-Getas sudah kita anggarkan tahun ini, kedepan kita usulkan kembali
lanjutannya," kata Gubernur.
Soal
kemiskinan, Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi Bupati Blora yang telah
memetakan desa desa miskin menjadi beberapa prioritas penanggulangan.
"Ini
langkah yang bagus. Kita akan dukung, tidak hanya dari APBD saja, coba nanti
kita carikan dari CSR. Adanya Baznas di masing masing Kabupaten tolong juga
dimaksimalkan untuk ngroyok kemiskinan," katanya.
Masih menurut
Gubernur, Pemprov Jateng punya program satu OPD melakukan pendampingan di satu
desa miskin. Hal ini ia minta untuk ditiru masing masing Kabupaten.
Selain itu,
Universitas Muria Kudus (UMK) yang ikut hadir dalam Musrenbangwil juga diminta
Gubernur untuk membantu penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blora.
“Saya minta
perguruan tinggi juga bisa ikut berperan untuk penanggulangan kemiskinan. Disini
ada UMK, nanti setelah acara tolong segera agendakan kerjasama dengan Pemkab
Blora. Lakukan pendampingan 46 desa miskin disana. Terjunkan mahasiswa untuk
KKN berkelanjutan selama lima tahun. Saya ingin lihat nanti hasilnya,” ujarnya.
Mengenai
perbaikan data Program Keluarga Harapan (PKH), Gubernur mengatakan bahwa Jateng
merupakan provinsi pertama di Indonesia yang saat ini sedang mengajukan
perbaikan database PKH.
“Seperti halnya
Blora, kami di jajaran Pemprov juga ingin melakukan perbaikan database PKH. Pak
Wakil Gubernur sudah kami tugasi untuk bertemu Menteri Sosial, semoga tidak
lama lagi perbaikan database itu bisa kita lakukan,” jelas Gubernur.
Gubernur juga
menyinggung tentang kesulitan Pemkab Blora yang ingin membangun jalan hutan
karena terbentur aturan Perhutani. Pihaknya akan ikut mengusahakan agar segera
ketemu regulasi yang tepat untuk pemecahan masalahnya.
Di tempat yang
sama, Sekda Jawa Tengah, Sri Puryono menambahkan untuk Bandara Ngloram
menurutnya sudah masuk program pembangunan Pemprov Jateng. Pihaknya sudah
menganggarkan dana untuk membantu pembebasan lahan guna perluasan area bandara.
Dalam acara
tersebut, dari lima Bupati se Eks Karesidenan Pati yang mengikuti
Musrenbangwil.
Sementara itu karya batik difabel Blora yang dipajang di pemaran UKM dalam
acara Musrenbangwil juga berhasil menarik perhatian Gubernur Ganjar Pranowo.
Bahkan dipamerkan kepada seluruh peserta Musrenbangwil bahwa difabel juga bisa
berwirausaha.
Kandar,
perwakilan difabel Blora yang hadir dalam Musrenbangwil meminta kepada Gubernur
untuk memfasilitasi pelatihan dan pendirian bengkel tangan palsu di Kabupaten
Blora. Permintaan itupun langsung direspon Gubernur dan meminta agar difabel
Blora mengajukan proposal ke Pemprov Jateng. (Heru/KOM).