Taman Seribu Lampu



Ikon Cepu Taman Seribu Lampu
INFOKU, BLORA - Meski revitalisasi Taman Seribu Lampu (TSL) Cepu masih akan berlanjut tahun ini, namun taman tersebut telah berubah menjadi lebih indah. Taman yang berada di media jalan Provinsi Jawa Tengah itu pun menjadi ikon baru di Kecamatan Cepu. Seiring dengan itu, Pemkab mengharapkan para pedagang kaki lima (PKL) serta masyarakat ikut menjaga dan merawat TSL.
    ”Kami menggandeng PKL setempat dan warga sekitar untuk ikut menjaga Taman Seribu Lampu Cepu,” ujar Kepala Bidang Kelistrikan dan Pertamanan Langgeng Warsito, kemarin. Revitalisasi TSL Cepu tahun lalu mengusung konsep tematik.

     Taman tersebut kini menjadi jujukan warga untuk refreshing. Gemerlap lampu warna warni pada malam hari membuat taman yang pembangunannya menghabiskan anggaran Rp 2 miliar itu dipilih warga untuk berswafoto. TSL Cepu didesain sebagai taman modern.
      Selain bercitarasa seni tinggi, taman tersebut juga mencirikan Kota Cepu. Di taman itu terdapat pompa angguk sumur minyak yang merupakan hibah dari Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Cepu.
   Dinrumkimhub Blora juga memajang selender di tengah taman yang sebelumnya terpasang di depan kantor Pekerjaan Umum Cepu. Patung Arjuna Wiwaha di ujung timur taman yang dibangun pada 2017 lalu juga menjadi salah satu tempat favorit berswafoto.
      Air mancur simpang tujuh ataupun unit pompa angguk alat menambang minyak dan selender kuno juga tak kalah menarik. Bergantian para pengunjung berfoto ria di ikon-ikon tersebut. ”Kami berharap taman ini terawat dengan baik.
      Sehingga keindahannya tidak hanya saat selesai direnovasi, tapi juga awet hingga tahun-tahun berikutnya,” tandas Prasetyo, salah seorang warga Cepu. Bupati Djoko Nugroho saat menerima audiensi paguyuban PKL TSL Cepu di kantor Pemkab, Kamis (14/3) mengatakan, tahun ini Pemkab kembali akan melanjutkan penataan TSL Cepu.
     Penataan itu meliputi pembangunan jembatan tematik, pelebaran jalan, penataan pohon, penataan kelistrikan, dan pembuatan shelter PKL. Dengan demikian taman tersebut menjadi lebih indah dan nyaman. Bupati pun meminta kepada para pedagang agar turut serta dalam menjaga kebersihan dan ketertiban taman.
      Bupati memutuskan para PKL tetap bisa berjualan di TSLCepu. ”Nanti para PKL akan tetap berjualan di Taman 1.000 Lampu di shelter-shelter yang sudah disediakan. Jangan di luar shelter.
    Jadi rencana semula akan dibangun shelter PKLdi depan SD Internasional itu saya batalkan,” tegas Bupati Djoko Nugroho. Ketua Paguyuban PKL TSL Cepu Edi Sumaryanto mengutarakan kesanggupannya menjaga kebersihan dan ketertiban taman.
    ”Kami sepenuhnya mendukung rencana Bupati. Semua fasilitas yang nantinya disediakan oleh Pemkab termasuk pembangunan MCK menjadi tanggung jawab paguyuban untuk merawat dan menjaga,” tandas Edi. (Endah/SM)