Ratusan Rumah di Cepu Terdampak Banjir
INFOKU, BLORA - Sebanyak 387 rumah terdampak
banjir di wilayah perkotaan di Kecamatan Cepu, Blora. Banjir yang terjadi Kamis
(28/3) sore dengan ketinggian air mencapai 40-125 centimeter itu berangsur
surut sekitar pukul delapan malam atau beberapa jam setelah hujan reda.
Anggota
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Agung
Tri menuturkan, berdasarkan assesment dan pendataan yang sudah dilakukan,
diketahui banjir melanda di dua kelurahan dan satu desa, yakni di Kelurahan
Cepu, Kelurahan Balun dan Desa Mulyorejo.
”Banjir
pada Kamis sore hingga malam itu terjadi seiring hujan lebat dengan durasi
lama. Hal itu menyebabkan banjir luapan dari sungai yang melewati pemukiman,”
ujarnya, kemarin.
Berdasarkan
data dari BPBD Blora, banjir di wilayah Kelurahan Cepu antarala lain terjadi di
Kampung Ngareng (eks Stasiun Kota) dengan jumlah terdampak banjir sebanyak 70
rumah.
Ketinggian
air di tempat itu sekitar 50-80 cm. Sedangkan di Kelurahan Balun, banjir
terjadi lebih parah dan titik banjir tersebar di sejumlah lokasi.
Di
Balun Kesehatan jumlah rumah terendam sebanyak 42 rumah dengan ketinggian air
50-80 cm. Di Balun Sawahan sebanyak 90 rumah terdampak banjir dengan ketinggian
50-80 cm.
Di
lingkungan Balun Kandang Doro banjir merendam 30 rumah dengann ketinggian air
30-50 cm. Sedangkan di Balun Swadaya jumlah rumah yang terdampak banjir
sebanyak 40 rumah dengan ketinggian air 80-125 cm.
Adapun
di Balun Ledokan ketinggian air 30-70 cm dengan jumlah terdampak banjir
sebanyak 70 rumah. Banjir di Kelurahan Balun ini baru surut sekitar pukul 10
malam.
Di
Desa Mulyorejo, banjir merendam sekitar 45 rumah dengan ketinggian 40-80 cm.
Selain rumah, banjir juga merendam jalan antar provinsi dengan ketinggian air
30-50 cm.
”Tidak
ada korban jiwa dalam peristiwa banjir di Cepu itu. Namun kami sempat
mengevakuasi warga yang sedang sakit untuk mengungsi ke tempat yang aman karena
rumahnya terendam banjir,” katanya.
Sementara
itu, berdasarkan pemantauan, aktivitas warga di kawasan yang terdampak banjir
sudah pulih seperti sediakala kemarin. Aktivitas warga di pagi hari diawali
dengan mengeluarkan barang-barang dari rumah untuk dijemur.
Sebagian
lainnya membersihkan sampah dan lumpur yang masih tersisa. ”Beruntung sejak
pagi matahari bersinar terik. Kami bisa menjemur kasur dan perabotan rumah yang
basar akibat banjir,” kata Sumarni, warga Ngareng, Cepu.
Dia
menuturkan, banjir tidak hanya terjadi kali ini saja. Perempuan paroh baya itu
mengungkapkan, Ngareng merupakan salah satu wilayah yang kerap dilanda banjir.
”Mungkin karena letaknya rendah sehingga air dari atas berkumpulnya di tempat
kami,” tandasnya.
Majid,
salah seorang warga Balun menuturkan, banjir yang terjadi Kamis (28/3) sore
hingga malam itu merupakan yang terparah sejak lima tahun terakhir. Dia
mengakui Balun merupakan salah satu wilayah yang beberapa kali dilanda banjir.
”Air
sungai meluap ke permukiman. Pada saat bersamaan air hujan juga menggenang di
kawasan permukiman. Jadinya air tertahan agak lama. Apalagi drainase juga tidak
lancar,” tuturnya.
(Heru/SM)