Kondisi Drainase Buruk Picu Banjir di Cepu
INFOKU, CEPU- Pemkab Blora harus memberikan
perhatian serius terhadap drainase atau saluran air di kawasan perkotaan di
Kecamatan Cepu. Kondisi buruknya drainase menjadi salah satu pemicu wilayah
perkotaan kerap mengalami banjir.
Seperti
yang terjadi kemarin sore. Meski hujan tidak seberapa lama, genangan air
merendam sejumlah ruas jalan, di antaranya di jalan Stasiun Lama Cepu di
kawasan Ngareng. Ketinggian air mencapai 30-70 cm. Selain menggenangi ruas
jalan yang padat arus lalulintas, luapan air juga memasuki pekarangan dan rumah
warga.
”Sudah
beberapa kali di tempat ini mengalami banjir. Setiap kali turun hujan deras
sekitar satu jam saja, air sudah meluber ke jalan raya dan permukiman,” ujar
Teguh, seorang warga Ngareng, kemarin. Menurut dia, air hujan tidak langsung
mengalir lancar ke Sungai Bengawan Solo. Apalagi debit air Sungai Bengawan Solo
kemarin juga mengalami peningkatan.
Di
sisi lain pada waktu bersamaan, air sungai Ngareng juga meluap. Kondisi
tersebut diperparah dengan drainase yang tidak berfungsi normal. Akibatnya, air
tertahan di jalan raya dan sebagian diantaranya meluber ke permukiman dan
pertokoan.
”Tahun
lalu juga terjadi banjir di kawasan ini. Air sungai meluap ke jalan raya,
kawasan pertokoan dan permukiman warga,” tandas Wahyudi salah seorang warga
Cepu.
Hingga
menjelang Magrib, ketinggian air terus merambat naik. Tim reaksi cepat Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP, Polsek dan Koramil Cepu turun
langsung ke lokasi kejadian.
Tim
reaksi cepat BPBD pun sempat mengevakuasi warga yang terbaring sakit di rumah
yang mulai terendam air dengan ketinggian sekitar 40 centimeter.
”Tim assesment
BPBD langsung turun ke lapangan. Nanti akan ada laporan lengkapnya. Memang
terjadi banjir kiriman di wilayah Ngareng, Cepu,” kata Kepala Pelaksana (Kalak)
BPBD Blora Sunanto.
Berdasarkan
informasi yang dihimpun, tak hanya di wilayah Ngareng, meluapnya air sungai di
kawasan perkotaan di Cepu terjadi pula di jalan By Pass Cepu, kawasan perumahan
Mutiara dan persawahan di kawasan Nglebok.
”Air yang meluber cukup deras.
Pengguna jalan yang melintas harus ekstra hati-hati,” kata Rohman seorang warga
By Pass Cepu. (Heru/SM)