Fasilitas Alun-alun Rembang Rusak
INFOKU, REMBANG– Kemegahan Alun-alun Kota Rembang tercoreng dengan berbagai fasilitas di
sana yang sudah mulai rusak. Kerusakan tersebut merata di beberapa titik dan
cukup mudah terlihat oleh pengunjung.
Berdasarkan pantauan Suara Merdeka, Senin
(30/10), beberapa fasilitas yang sudah rusak di antaranya adalah pot beton
tempat pohon yang juga difungsikan sebagai tempat duduk bagi pengunjung.
Dari 44 unit yang terpasang di kawasan
alun-alun, 19 di antaranya ambrol dengan berbagai ukuran. Pot beton tempat
pohon yang ambrol itu merata terletak di berbagai sisi kawasan alun-alun.
Selain pot beton, sedikitnya dua pohon yang
ditanam di kawasan itu juga mati. Beberapa pohon lainnya juga terancam
mengalami nasib serupa lantaran kondisinya sudah mulai nampak mengering.
Ada kesan alun-alun yang terakhir ditata
pada 2016 silam itu tidak terawat secara maksimal. Salah satu tolak ukurnya
adalah keberadaan lapangan dan rumput di tengah alun-alun. Banyak rumput liar
di sana.
Selain itu, sejumlah titik di dalam
lapangan juga terdapat lubang dengan ukuran berbeda, beberapa di antaranya
sedalam 20 centimeter. Hal itu berpotensi menimbulkan celaka pengunjung
teruatama anak-anak yang banyak berlarian di kawasan itu saat malam hari.
“Selama setahun ini, saya melihat tidak ada
pemeliharaan dilakukan oleh pihak berwenang. Kami sebagai masyarakat
menyesalkan hal ini. Sebab, kawasan alun-alun kerap dijadikan singgahan oleh
pengunjung luar kota. Harusnya fasilitasnya diperhatikan,” terang Suparno,
pegiat sosial yang membuka usaha di kawasan alun-alun.
Kerusakan faslitas alun-alun juga menimpa
lantai di sisi timur. Lantai yang terbuat dari keramik itu amblas dan
pecah-pecah. Bukan itu saja, penahan trak untuk pejalan kaki di sisi barat
alun-alun juga mulai pecah-pecah.
“Selama ini saya belum pernah ada petugas
melakukan pengecekan di sana. Setiap hari ada Tenaga Harian Lepas (THL) yang
menyapu di sana, semestinya instansi terkait sudah mengetahui hal itu,”
imbuhnya.
Sementara itu, Kasi Pertamanan Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKK) Kabupaten Rembang, Intan Primasari
menyatakan, pemeliharaan kawasan pertamanan di perkotaan tahun ini cukup minim.
Penyebabnya, DPKK termasuk OPD yang dalam proses transisi.
Ia memastikan, tahun ini tidak ada
anggaran penataan atau pemeliharaan kawasan alun-alun. Tahun depan DPKK akan
menganggarkan pemeliharaan untuk kawasan pertamanan, termasuk alun-alun.
Informasi dari DPKK, anggaran tahun 2018
diusulkan hanya sebesar Rp 200 juta saja. Anggaran sebesar itu relative kecil.
Pasalnya, sasaran pemeliharaan adalah seluruh pertamanan di kawasan Kota
Rembang.
“Tahun depan ada anggaran pemeliharaan
kawasan pertamanan Rp 200 juta. Karena anggaran itu harus dibagi-bagi, maka
hanya akan diprioritaskan pemeliharaan minor yang mendesak,” jelas Intan.
(Imam/SM )