KPH Gundih
Lestarikan Mata Air Sendang Coyo
INFOKU,
GROBOGAN –
Banyaknya masukan masyarakat terkait pelestarian sumber mata air Sendang Coyo
mendapat respons positif dari pemilik kawasan, yakni Perum Perhutani KPH
Gundih. Sebab, keberadaan mata air di petak 21 E, BKPH Panunggalan, RPH Coyo
itu memang sangat dibutuhkan masyarakat sekitar.
“Keberadaan mata
air di kawasan hutan itu harus kita pertahankan. Makanya, upaya pelestarian
sumber mata air juga sudah mulai kita lakukan,” kata Wakil Administratur/ KSKPH
Kradenan Eko Teguh Prasetyo.
Menurutnya, upaya
dari KPH Gundih yang sudah dilakukan selama ini antara lain menetapkan sekitar
kawasan Sendang Coyo sebagai Kawasan Perlindungan Setempat (KPS).
Penepatan KPS ini
fungsi utamanya untuk memberikan perlindungan pada lokasi sempadan mata air,
sempadan sungai, sempadan danau, waduk, dengan maksud melindungi dan
mempertahankan keberadaan mata air serta ekosistem yang hidup di dalamnya.
inilah Pemndangan Sendang Coyo Grobogan
Pengelolaan KPS ini
dilakukan dengan pengkayaan tanaman jenis rimba lokal pada sekitar mata air
Sendang Coyo agar fungsi hidrologi dapat optimal. Kemudian, ada pula
sosialisasi dan pemasangan plang larangan pencegahan kebakaran maupun
penggarapan liar.
“Di samping itu,
pengamanan patroli rutin juga lebih diintensifkan karena di kawasan KPS
didominasi tanaman yang sudah besar dan berumur tua. Total luasan KPS di Coyo
sekitar 5,8 hektare. Tanaman di areal KPS ini umurnya di atas 50 tahun dan
jenisnya ada Mahoni, Kepoh, nyamplung, salam, serta Rimba campur,” jelasnya.
Perhutani ke depan,
lanjut Eko, tetap berkomitmen untuk menjaga kelestarian sumber mata air Sendang
Coyo melalui kegiatan reboisasi. Penghijauan ini tidak hanya melalui pengkayaan
tanaman dalam KPS saja tetapi juga pada areal hutan di sekitar.
“Fokus kita memang
baru pada upaya menjaga kelestarian sumber mata air dengan reboisasi di sekitar
hutan. Upaya ini memang kita prioritaskan guna menjaga sumber mata air tetap
mengalir terus. Untuk upaya lain, seperti penyiapan sarana dan prasarana
pendukung di sekitar sendang jadi skala prioritas berikutnya,” sambung Eko.
Sumber mata air di
Sendang Coyo itu dinilai sangat potensial. Di mana, debit yang keluar dari mata
air itu volumenya berkisar 50 liter per detik. Dengan kapasitas sebanyak ini,
mata air itu mampu memenuhi kebutuhan masyrakat di sekitarnya selama ratusan
tahun.
Eko menyatakan,
hingga saat ini, sumber mata air dimanfaatkan bagi beberapa pihak selain
perorangan. Seperti untuk sumber air baku PDAM atau Pamsimas setempat serta
pengairan areal sawah.
“Siapa saja boleh
memanfaatkan mata air yang ada di sana. Bagi yang mengambil air di situ, dari
perhutani hanya mengimbau supaya mereka ikut menjaga ekosistem dan
keberlangsungan tegakan yang tumbuh di sekitar Sendang Coyo,” pungkasnya.(Budi/KM)