Topik
Proyek City Gas Blora
Teralisasi atau Hanya Mimpi
INFOKU BLORA- Seperti
diketahui sejak 2013 Kabupaten Blora dijadikan daerah pilot
project Program City Gas yang dihasilkan dari produksi gas di Desa Sumber,
Kecamatan Kradenan yang masuk dalam wilayah Blok Gundih.
Nampaknya mimpi masyarakat
menikmati pendistribusian gas murah ke rumah warga akan diberikan
kepada 4000 Kepala Keluarga( KK) yang tersebar di tujuh desa sekitar lokasi
produksi, sulit teralisasi.
Bahkan Bupati Djoko Nugroho
yang saat ini memimpin Blora di periode keduanya dibuat jengkel terhadap
permasalahan ini.
Kejengkelan orang nomor 1 di
Blora ini karena, hingga saat ini, realisasi dari program tersebut tak jelas.
Padahal, sejak 3 tahun lalu, pembangunan instalasi jaringan gas (jargas) ke
pemukiman warga sudah selesai dibangun. Sedangkan untuk jaringan yang melintasi
rel kereta api sudah selesai 2014 lalu.
”Gas yang alokasi ke Tambaklorok saja sudah bisa dialirkan, kenapa untuk
warga Kabupaten Blora belum,” ungkap Bupati Blora Djoko Nugroho,beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dari produksi gas Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ)
Pertamina, program city gas di Blora dialokasikan mendapatkan pasokan gas yang
nantinya dialirkan ke rumah-rumah warga. Kabar terbaru yang diterima, kata
bupati, kuota gas yang akan dialirkan untuk program itu sebesar 0,1 juta kaki
kubik per hari.
”Dari rencana awal, ada tujuh desa di tiga kecamatan yang akan menikmati
program city gas di Kabupaten Blora.Yaitu Desa Sumber dan Desa Mojorembun,
Kecamatan Kradenan, Desa Wado, Desa Kemantren, Desa Pulo dan Desa Tanjung,
Kecamatan Kedungtuban. Serta Desa Kapuan, Kecamatan Cepu.
Untuk kebutuhan gas ke rumah warga akan dipasok gas dari PPGJ sebesar 0,02
juta kaki kubik per hari.” Terangnya
Sekedar diketahui, program city gas menggunakan gas dari Central Processing
Plant (CPP) yang dihasilkan PPGJ Pertamina. Proyek yang berpusat di Desa
Sumber, Kecamatan Kradenan tersebut sudah mulai berproduksi. Bahkan, gas yang
dihasilkan telah dialirkan melalui pipa ke pembangkit listrik di Tambaklorok
Semarang.(Vina/Endah/Agung)
Topik samping
Program City Gas di Blora Molor inilah Problemnya
INFOKU, BLORA – Molornya Proyek City Gas di
Blora memang sangat disayangkan masyarakat pada Blora pada umumnya.
Padahal realisasi program tersebut dilaksanakan bulan lalu. Muncul dugaan, bahwa
molornya jargas di wilayah Sumber itu ada indikasi,jika gas mengandung zat berbahaya.
Kepala Bidang Pertambangan dan Migas pada Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Blora Teguh Wiyono melalui Kepala Seksi Migas Blora Djati
Walujastono mengungkapkan, kemungkinan molornya jargas di sumber Blora
terkendala adanya kandungan sulfur dan H2S (hidrogen sulfida) yang masih cukup
signifikan. Sehingga, direalisasikan akan mengganggu kesehatan bagi pengguna
jargas.
“Untuk itu, pihak Pertamina sedang mengkaji lebih dalam untuk memasang
analyser dan removal H2S sampai batas baku mutu yang aman bagi kesehatan
manusia,” jelasnya.
Ia juga memastikan, bahwa sampai saat ini pihak Perusahaan Gas Negara (PGN)
sudah menyiapkan gas untuk 700 kepala keluarga (KK) disebelah utara rel.
Sedangkan, bagi pengguna jargas di selatan rel masih menunggu proses perizinan
crossing rel.
“Pengguna jargas yang sebelah utara mohon sabar dengan kajian kandungan H2S
dan sulfur dengan memasang peralatan removal H2S dan sulfur. Kita berdoa agar
segera terealisasi pengguna jargas utk 700 KK yang letaknya disebelah utara, disusul
pengguna yang lain,” tandasnya.
Dalam hal ini, PT PGN selaku pengelola city gas
memerkirakan program awal city gas tidak bisa tepat waktu. Penyebabnya, belum
ada kejelasan pasokan gas dari Central Processing Plan (CPP) Pertamina
Eksplorasi dan Produksi (PEP) Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) menuju
700-800 sambungan di Desa Sumber, Kradenan, Blora.(Endah/KM)
Baca Model tabloid ....?
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru