Pelantikan
Bupati Akhir Bulan Januari
Djoko
Nugroho & Arief Rohman Akan Dilantik di Istana Negara
INFOKU- Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan alasan rencana dipercepatnya pelantikan
kepala daerah terpilih hasil pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu.
"Tujuan 9 Desember pilkada serentak, Januari dilantik
langsung kerja," kata Tjahjo di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (4/1).
Menurut Tjahjo, daerah yang dipimpin seorang penjabat kepala daerah sementara
tidak dapat membuat kebijakan strategis. Ini pun ditengarai berdampak pada
pembangunan di daerah.
Dia menjelaskan, daerah yang hasil Pilkadanya tidak
disengketakan, sudah dapat dipimpin oleh kepala daerah definitif untuk kemudian
melanjutkan pembangunan daerahnya.
"Kan kalau sudah dilantik kan bisa langsung kerja, sehingga
penyerapan anggaran akan lebih baik. Kalau ada RAPBD-P juga sudah dilakukan,"
ungkap mantan anggota DPR tersebut.
Sementara, jika dilakukan percepatan pun tidak akan ada dampak
yang signifikan di daerah tersebut. Presiden pun kata Tjahjo, menyerahkan
penjadwalan pelantikan kepada Kemendagri.
Mendagri sebelumnya berencana menjadwalkan pelantikan kepala
daerah secara dua tahap. Yakni tahap pertama pelantikan bagi daerah yang tidak
ada sengketa pilkada, akan dijadwalkan akhir Januari ini/awal Februari.
Sedangkan bagi daerah yang bersengketa akan dijadwalkan akhir
Maret pasca putusan perselisihan hasil Pilkada (PHP) Mahkamah Konstitusi (MK)
Istana Negara
Presiden Joko Widodo akan segera melantik
gubernur terpilih di Istana, Jakarta.
Namun, pelantikan itu hanya akan
dilakukan pada gubernur yang memenangkan pemilihan kepala daerah pada 9
Desember 2015 lalu tanpa sengketa.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung
mengungkapkan, keinginan Presiden segera melantik adalah agar tidak terjadi
kekosongan kepala daerah definitif dalam waktu yang lama.
"Pada prinsipnya Presiden
ingin tidak terjadi kevakuman terlalu lama, sehingga gubernur yang sudah
terselesaikan tidak ada persengketaan di MK maka akan segera dilantik di
Istana," kata Pramono, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Selanjutnya, kata Pramono,
Menteri Dalam Negeri juga memiliki keinginan yang sama agar gubernur, bupati
dan wali kota yang kemenangannya tidak disengketakan di Mahkamah Konstitusi
dapat segera dilantik.
Selama ini pelantikan gubernur
yang akan dilaksanakan di Istana, untuk bupati/wali kota akan dilantik oleh
gubernur di ibu kota provinsinya masing-masing.
"Karena
ini pilkadanya serentak, yang tidak ada masalah secara khusus Presiden ingin
memberikan kehormatan kepada bupati untuk bisa merasakan seakan-akan dilantik
di Istana," ujar Pramono
Djoko-Arief
BLORA. Pasangan
calon bupati dan calon wakil bupati Blora terpilih hasil Pilkada 9 Desember
2015 lalu, yakni H.Djoko Nugroho - H.Arief Rohman, SIP, M.Si saat ini berharap
agar pelantikannya bisa segera digelar pada akhir Januari 2016.
Harapan itu
disampaikan H.Arief Rohman, Ia menginginkan agar pelantikan bisa segera
dilaksanakan paling tidak akhir Januari sehingga bisa segera bekerja dengan Pak
Kokok (sapaan akrab Djoko Nugroho) untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten
Blora mulai 2016 hingga 2021.
“Untuk
memastikan pelaksanaan pelantikan itu, saat ini saya sedang berada di Jakarta.
Semoga SK Mendagri tentang pelaksanaan pelantikan kepala daerah segera turun
sehingga persiapan pelantikan bisa secepatnya dilakukan,” lanjutnya.
Menurutnya,
mekanisme pelantikan kepala daerah harus melalui surat usulan yang dibuat DPRD
ditujukan ke Mendagri melalui Gubernur. “Bolanya sekarang ada di tangan
Ketua DPRD Blora. Ketua DPRD Blora harus mengajukan surat usulan pelantikan
kepala daerah melalui Gubernur ke Mendagri.
Selain
mengawal terbitnya SK Mendagri tentang kepastian pelantikan kepala daerah hasil
Pilkada Serentak, tujuan H.Arief Rohman berada di Jakarta juga untuk mencari
potensi pusat untuk bisa ditarik ke Blora.
“Semua
potensi pusat yang bisa ditarik ke Blora, akan saya usahakan maksimal agar bisa
turun ke Blora. Kita di daerah perlu banyak dukungan pusat untuk melakukan
pembangunan baik pembangunan ekonomi maupun infrastruktur. Sehingga perlu
banyak melakukan lobi-lobi politik dengan pusat,” ucap Arief Rohman.
Ia
berkeinginan setelah dilakukan pelantikan nanti bisa segera mewujudkan
janji-janji kampanye nya untuk membangun Blora yang lebih sejahtera dan
bermartabat. Sesuai dengan visi-misinya yakni Menuju Blora Sejahtera dan
Bermartabat.
“Agar visi tersebut bisa diwujudkan, perlu dilakukan kondolidasi
internal dengan seluruh jajaran SKPD, Dinas, Camat hingga Lurah/Kades untuk
menyatukan visi pembangunan di Kabupaten Blora lima tahun kedepan. Itu akan
kami lakukan setelah pelantikan,” pungkasnya.(Endah/Tio/Komp)
Baca Model tabloid ....?
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru