Mendagri Persilakan Dibentuknya Provinsi
Madura
INFOKU, JAKARTA – Menteri Dalam
Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mempersilakan tokoh-tokoh masyarakat Madura
untuk menggagas berdirinya Provinsi Madura, dan memisahkan daerah dari Provinsi
Jawa Timur (Jatim). Namun, Mendagri mengingatkan, pembentukan otonomi daerah
(otda) untuk provinsi Madura tetap harus melalui sejumlah persyaratan tertentu.
“Kalau memang perlu
ada pemekaran di daerah Jawa Timur (Jatim) jangan sampai hanya untuk
kepentingan jangka pendek,” kata Mendagri Tjahjo Kumolo, di Jakarta, Senin lalu.
Mendagri mengaku
dirinya telah mendengar wacana pemekaran Madura, Jawa Timur (Jatim), menjadi
sebuah provinsi. Bahkan, pada rapat akbar yang dihadiri oleh mantan Ketua
Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, dan mantan Kepala Staf Angkatan, Mendagri
mengaku hadir.
Ia menegaskan,
kalau memang Madura inginkan mengajukan pemikiran otonomi baru, persyaratan
harus terpenuhi.
Mendagri berharap
agar wacana pemekaran Madura bukan untuk kepentingan sesaat. Karena itu,
Mendagri menilai, perlu renaca untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan
pemerataan pembangunan.
“Silakan saja
diajukan. Yang paling penting harus lewat persetujuaan Gubernur, DPRD, dan
tokoh masyarakat di sana,” jelas Tjahjo.
Sebelumnya,
keinginan sejumlah tokoh masyarakat di Pulau Madura yang menginginkan Madura
menjadi sebuah Provinsi, kembali mendapat dukungan dari sejumlah kalangan.
Salah satunya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
“Saya kira perlu
ditindaklanjuti dengan studi kelayakan kemudian struktur pemerintahannya
bagaimana, minimal saat ini harus ada penambahan satu pemerintahan dulu,
Kabupaten atau Kota,” ujar Mahfud MD.
Madura sendiri,
menurut Mahfud, memang mempunyai potensi untuk menjadi sebuah provinsi, namun
harus melalui pemikiran panjang. Sebab, nantinya akan berkaitan dengan struktur
pemerintahan yang akan dijalankan.
Sementara Gubernur
Jawa Timur Soekarwo tidak mempermasalahkan jika Madura secara administratif
memisahkan diri dari provinsi Jawa Timur, dan menjadi provinsi tersendiri.
Asalkan niat dan tujuannya untuk lebih menyejahterakan rakyat Madura.
“Pertama, niatnya
harus bagus dulu, lebih menyejahterakan masyarakat Madura dan mempercepat
pembangunan di Madura,” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Soekarwo seperti dikutip Setkab.go.id.