Usul Kocok Ulang Pemimpin DPR Muncul di
Tengah Kasus Catut Nama
Alfani Roosy Andinni
Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan,
Jakarta. (Sindophoto)
JAKARTA - Wacana kocok ulang pemimpin DPR
muncul di tengah kehebohan kasus dugaan pencatutan nama Joko Widodo-Jusuf Kalla
(Jokowi-JK) terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
Anggota Fraksi
Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Akbar Faizal menilai kasus pencatutan nama
Jokowi-JK ini mengganggu kelembagaan DPR.
"Secara
kelembagaan sudah mengganggu," ujar Akbar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta,
Selasa (17/11/2015).Dia pun mewacanakan agar kursi pemimpin DPR dikocok ulang
beserta alat kelengkapan Dewan lainnya.
Menurut dia,
langkah tersebut untuk menjaga muruah DPR yang seharusnya bisa menjadi wakil
rakyat."Ini saatnya bagi kita untuk mengambil sikap, merevisi atau kocok
ulang, meninjau ulang porsi kepemimpinan DPR, termasuk di alat kelengkapan yang
lain," ucap Akbar.
Dia mengatakan, DPR
seharusnya bisa berjalan beriringan dengan pemerintah. Menurut dia, saat ini
pemerintah sedang berusaha bekerja lebih baik dari pemerintahan sebelumnya
dengan melakukan langkah-langkah yang menguntungkan negara.
"DPR harus
mengimbangi upaya pemerintah, upaya istana yang sedang coba perbaiki performa.
DPR juga harus berusaha untuk itu," kata Akbar.
source:
http://nasional.sindonews.com/read/1062367/12/usul-kocok-ulang-pemimpin-dpr-muncul-di-tengah-kasus-catut-nama-1447765695