'Makanya Ahok Marah, Ada yang Sewa Truk Sampah Rp 14 Miliar'
Selasa, 10 November
2015 | 05:24 WIB
Sejumlah truk sampah
yang baru saat peresmian peremajaan kendaraaan angkutan sampah yang digelar
Dinas Kebersihan DKI Jakarta di Lapangan Parkir Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta
Timur, Rabu (11/12). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta
- Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, saat ini ada 40
persen truk sampah milik DKI Jakarta yang rusak dari total 893 truk. Menurut
Isnawa, rusaknya truk-truk tersebut dikarenakan jarang digunakan sehingga
kualitas truk mengalami penyusutan.
“Itu karena kita sering sewa sehingga truk milik sendiri reyot karena
jarang diremajakan,” ujar Isnawa saat ditemui di Balai Kota, Senin, 9 November
2015.
Menurut Isnawa, rusaknya truk tersebut akibat tradisi sewa dari pejabat
terdahulu. “Makanya Pak Gubernur marah karena dulu Dinas Kebersihan sukanya
sewa truk hingga Rp 14 miliar. Saya tidak tahu kenapa dulu lebih memilih sewa,”
kata dia.
Berkaca dari pengalaman terdahulu, kini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
akan mendatangkan truk-truk baru sebanyak 352 buah secara bertahap agar tidak
lagi sewa. "Kita akan optimalkan dengan kendaraan kita sendiri,” tutur
dia.
Dirinya menambahkan, akan ada banyak keuntungan yang didapat jika
menggunakan truk sampah milik sendiri, salah satunya keleluasaan penganggaran,
terutama bila ada keterlambatan dalam pengesahan anggaran pendapatan dan belanja
daerah (APBD).
"Yang krusial itu kan di awal tahun, saat belum ada anggarannya. Nah,
kami kan harus tetap menggerakkan pengangkutan sampah, kalau truk-truknya masih
sewa, bagaimana?" kata dia.
Selain dari sisi keleluasaan penganggaran, Isnawa juga berpendapat bahwa
keleluasaan pengangkutan akan didapat bila memiliki truk sendiri.
"Kalau
punya sendiri, terserah kita. Mau angkut 2 rit, 3 rit, 4 rit, itu truk sampah punya
kita sendiri. Tidak perlu bayar sewa," ujarnya.
BAGUS PRASETIYO