Jurnalis Blora Gelar Aksi Solidaritas untuk Salim Kancil
1 Oktober 2015 19:42
WIB
BLORA, suaramerdeka.com - Sejumlah wartawan di
Blora mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas tewasnya Salim Kancil (52)
petani Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jatim, yang
tewas setelah disiksa sejumlah preman protambang pasir. Desakan tersebut diusung
para jurnalis di Blora dalam aksi solidaritas yang digelar di depan Taman Makam
Pahlawan (TMP) Wira Bakti Blora, Kamis (1/10).
Selain
membentangkan poster Di Tanah Kami Nyawa Tak Semahal Tambang (Salim Kancil
Dibunuh), para jurnalis dalam aksinya juga menaburkan bunga sebagai simbul
penghormatan kepada Salim Kancil yang gigih menentang penambangan pasir ilegal
dan merusak lingkungan. “Aksi ini sebagai bentuk solidaritas para wartawan atas
peristiwa yang menimpa Salim Kancil. Salim menjadi korban kebiadaban
orang-orang yang tidak beradab dan tidak berkemanusiaan,” ujar Amrullah Ali
Moebin salah seorang wartawan peserta aksi.
Sebagaimana
diketahui, Salim Kancil tewas setelah disiksa dengan keji terlebih dahulu di
Balai Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang, Sabtu (26/9). Selain
Salim, penyiksaan dialami pula Tosan (51). Namun Tosan lolos dari maut setelah
dikira sudah tewas oleh warga protambang. Dia kini dirawat di rumah sakit di
Malang dengan penjagaan ketat pihak kepolisian. Polres Lumajang telah menangkap
sejumlah tersangka yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap kedua orang
itu. Para tersangka kini ditahan di Mapolda Jatim.
Selain
mendesak pengusutan tuntas kasus Salim Kancil, para wartawan juga meminta
negara memberikan jaminan kepada masyarakat untuk menyuarakan hak-hak hidupnya.
Negara juga harus melindungi siapapun yang memperjuangkan kelestarian
lingkungan dari penambangan ilegal. “Di banyak daerah di Indonesia, para
aktivis lingkungan sering kali mendapat ancaman kekerasan dari oknum-oknum yang
tidak bertanggungjawab. Jangan sampai kasus kekerasan yang menimpa Salim Kancil
dan Tosan terjadi lagi,” tandas Priyo, salah seorang wartawan peserta aksi
solidaritas. (Abdul Muiz/CN38/SM Network)