Ponsel Jadul Ini Masih Jadi yang
Terlaris di Dunia
Liputan6.com, Jakarta
- Saat dihadapkan dengan pertanyaan, ponsel apakah yang paling laris, sebagian
besar dari Anda mungkin berpikir iPhone. Sayangnya, itu salah besar! Meskipun penjualan
iPhone baru-baru ini melejit, hingga sekarang belum ada yang sanggup
menandingi kesuksesan Nokia 1100 dalam hal penjualan.
Nokia
1100 merupakan ponsel entry
level yang melantai ke pasar pada akhir 2003. Ponsel ini jelas
tidak dibekali kamera
belakang dan depan, layar lengkung, atau teknologi ponsel terkini lainnya.
Tapi, perlu dicatat, Nokia 1100 memiliki lampu senter, sepasang grip antiselip,
dan casing tahan
debu, yang merupakan fitur keren pada saat itu.
Dalam
waktu sekitar lima tahun, Nokia 1100 terjual sekitar 250 juta unit. Karena itu,
menurut informasi yang Tekno
Liputan6.com himpun dari Phone
Arena, Senin (5/10/2015), Nokia 1100 tidak hanya menjadi ponsel
paling laris di dunia, tetapi juga perangkat elektronik paling laris di
dunia. Bahkan, ponsel Nokia yang terjual ke-1 miliar adalah Nokia 1100 yang
dibeli di Nigeria pada tahun 2005.
Jadi,
apakah yang membuat orang-orang di negara-negara berkembang menggilai Nokia 1100?
Banyak!
Pertama,
ponsel ini cukup terjangkau dengan harga sekitar US$ 100 pada saat pertama kali
diluncurkan. Bagaimanapun juga, lampu senter built-in,
nada dering monofonik (36 nada dering bawaan, 7 nada dering yang bisa dibuat
pengguna), tutup belakang yang dapat diganti-ganti, dan tombol tahan debu yang
lembut menjadi daya tarik tersendiri.
Selain
itu, ponsel ini dibekali kapasitas 50 pesan (25 kotak masuk, 25 kotak
terkirim), 50 slot kontak, waktu standby
400 jam, dan mungkin yang paling penting, permainan Snake II dan Space Impact.
Permainan ini mungkin tampak 'jadul' dibandingkan dengan permainan 3D terbaru,
tetapi saat itu permainan ini membuat 250 juta orang merasa bahagia.
Meskipun
produksi Nokia 1100 sudah lama dihentikan, pada tahun 2009, unit-unit bekas ponsel
'jadul' ini mulai bermunculan dengan banderol yang bahkan mencapai US$ 32.000
untuk satu unitnya. (why/cas)