Tukang
Becak di Blora Banyak Beralih Jadi Penjual Air Bersih
INFOKU, BLORA- Meskipun sebagian besar masyarakat Blora mengeluh karena
mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau berkepanjangan beberapa bulan
terakhir ini, namun kondisi ini justru dirasa menggembirakan bagi para tukang
becak.
Disaat penumpang becak semakin lama semakin
sepi, banyak tukang becak memanfaatkan musim kemarau untuk beralih berjualan
air bersih. Mereka beranggapan keuntungan menjual air bersih lebih besar
daripada menarik becak sehari-hari.
Lik (45) salah satu penarik becak
mengungkapkan dirinya sejak 3 bulan lalu sudah mulai berjualan air bersih untuk
melayani permintaan warga yang berada di wilayah Kecamatan Kota Blora. “Setiap
musim kemarau saya pasti lebih memilih jualan air bersih mas, daripada menarik
penumpang becak,” ungkap Suprat, Rabu lalu.
Dia mengaku saat berjualan air bersih dirinya
bisa mendapatkan uang lebih dari Rp 100 ribu dalam sehari, sedangkan kalau
menarik becak pendapatannya tidak pasti karena jarang penumpang.
“Dengan memakai becak saya membawa 6 jerigen
berisi air bersih dengan harga Rp 20 ribu sekali jalan. Dalam sehari bisa 5
kali sampai 10 kali jalan mengantar air bersih ke rumah-rumah penduduk di
sekitaran Kota Blora,” lanjutnya.
Sementara itu Bandi tukang becak lainnya juga
mengungkapkan hal yang sama. Ia mengaku sering dimintai tolong tetangganya
untuk mengambilkan air bersih.
“Saya ambil air bersih, namun bukan menjual
airnya tetapi menjual jasanya. Saya tarik ongkos jasa mengambil dan mengantar
air bersih sampai ke rumah rumah warga,” bebernya.
Bersama teman-teman penarik becak lainnya
mereka mengambil air dari sumur kunting yang berada di perempatan Jl.Kolonel
Sunandar dan Jl.Nusantara Kelurahan Jetis.
Ia mengaku oleh pemilik sumur tersebut tidak ditarik biaya mengambil
air, dibebaskan mau ambil air kapan saja. Hanya saja kepada konsumen para
tukang becak penjual air bersih dadakan ini menarik ongkos jasa. (Anis/Tio)
Lihat Model Tabloid....
Gambar Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru