Wanita Anggota Satpol PP Mengaku Dijual Komandannya
TEGAR MUJAHID/RADAR
LAMPUNG/JawaPos.com.
BANDARLAMPUNG
– Badan Polisi
Pamong Praja (Banpol PP) Bandarlampung diterpa isu miring. Seorang anggotanya
bernama Nurbaiti, melaporkan perilaku komandan peletonnya, Ruswita ke polisi.
Wanita
berkerudung itu mengaku telah dijual oleh Ruswita kepada pria hidung belang.
Penikmat sesaat ini tidak lain adalah rekan Ruswita sendiri.
Kasus
ini tengah diselidiki Polresta Bandarlampung setelah dilaporkan Jumat (4/9)
lalu.
Namun baru mencuat setelah Nurbaiti menggelar konferensi pers yang
digelar di press room Pemkot Bandarlampung, Senin (21/9).
Dalam
konferensi pers itu, ia bercerita tentang perlakuan yang diterimanya.
Kata dia,
peristiwa yang dialaminya terjadi pada Selasa (1/9) sekitar pukul 23.00 WIB.
Kala
itu, ia dihubungi Ruswita melalui telepon untuk mengajaknya pergi keluar rumah
tanpa memberi tahu tujuan. Karena merasa tidak enak lantaran Ruswita adalah
atasannya, Nurbaiti menuruti ajakan tersebut.
Nurbaiti saat menceritakan dugaan penjualan dirinya di press room Pemkot Bandarlampung, Senin (22/9)
’’Saat
itu saya lagi di rumah saudara di Garuntang, kemudian dia (Ruswati, Red) jemput
saya dengan teman-temannya. Saya tanya mau ke mana? Dia nggak jawab. Saat itu,
teman-temannya ada satu wanita dan dua pria,” kata Nurbaiti seperti yang
dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group), Selasa (22/9).
Malam
itu, ternyata Nurbaiti diajak ke MGM Karaoke, Panjang. Dia pun tetap mengikuti
kemauan pimpinannya.
Menurut
dia, setelah hari semakin larut, Nurbaiti meminta diantar pulang. Namun
bukannya diantar pulang, ia malah dicecoki minuman keras.
’’Saat
saya minta pulang, mereka menolak. Kemudian datang pelayan bawa minuman. Tangan
dan kaki saya dipegang. Saya dicekoki minuman keras. Saya lalu berontak,”
akunya.
Kecewa
karena tidak berhasil, Ruswita dan tiga rekannya menghentikan aksinya.
Kemudian, mereka akhirnya memutuskan untuk pergi dari tempat itu.
Namun
sesampainya di Jl. W.R. Supratman, Nurbaiti diturunkan di tengah jalan,
kemudian ditinggalkan. Saat itu waktu menunjukkan hampir pukul 03.00 WIB.
’’Saya
takut, saya ditinggal sendirian. Menelepon orang nggak ada yang angkat,”
ungkapnya.
Tidak
lama kemudian, salah seorang rekan pria Ruswita yang pergi bersamanya kembali
ke tempat Nurbaiti diturunkan. Tetapi sebelumnya, Nurbaiti sempat ditawar pria
itu. Dia kembali menangis dan memohon diantar pulang.
Mungkin
karena kasihan, pria yang menurut Nurbaiti tidak mengetahui namanya itu
akhirnya mengantarkannya pulang. Dalam perjalanan menggunakan mobil pria
tersebut, Nurbaiti lantas meminta penjelasan tentang kejadian yang dialaminya.
’’Di
situ saya baru tahu, mereka sudah membayar saya lewat Ruswita,” jelasnya.