Bea Cukai Waspada Pintu Laut


Dirjen Bea Cukai Waspada Pintu Laut
Selasa, 15 September 2015 12:29

JawaPos.com – Dirjen Bea Cukai makin waspada mengawasi pintu laut Indonesia. Berkaca pada penangkapan sabu-sabu seberat 57 ribu kilo gram (Kg) di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, Dirjen Bea Cukai telah meningkatkan pengawasan di sejumlah pelabuhan di Indonesia.
Pintu laut adalah modus baru gembong narkoba menerobos masuk mengimpor barang haram itu.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai Heru Pambudi menegaskan akan fokus menutup lubang-lubang penyelundupan narkotika di pelabuhan, baik pelabuhan laut resmi maupun tidak resmi.


"Bea Cukai akan fokus pada dua pelabuhan. Pelabuhan laut resmi dan pelabuhan tidak resmi," ungkapnya

Menurut Heru, para sindikat mulai tidak nyaman menyelundupkan narkoba di jalur udara. Pikiran mereka jalur laut Indonesia lebih longgar dari pengawasan.

 "Sekarang sudah masuk melalui transportasi laut," ucapnya.

Heru menjelaskan, para petugas bea cukai akan menggandeng petugas di pelabuhan barang dan penumpang. Untuk saat ini, bea cukai mengutamakan pintu pelabuhan  khusus peti kemas.

“Semua yang masuk, apa saja itu, baik bersifat barang mentah  maupun produk jadi akan kita lihat,” katanya.

Sedangkan  pengawasan di pelabuhan tidak resmi yang berjumlah ratusan yang tersebar di nusantara, bea cukai akan memeriksa semua barang yang dianggap titik rawan penyelundupan.

"Ya, seperti yang ditangkap kemarin di daerah Tanjung Balai Asahan. Kami tangkap dari nelayan. Artinya apa, penting untuk  fokus. Baik laut di pelabuhan resmi atau pelabuhan-pelabuhan lainnya," terangnya

Untuk lebih kuat petugas di lapangan, Dirjen Bea Cukai akan menambah armada laut untuk memperkuat barisan pengamanan.

"Kami punya 200 lebih kapal patroli, tahun ini ketambahan 2 kapal ukuran 60 meter, 4 kapal ukuran 38 meter  untuk mengamankan daerah pesisir terutama Selat Malaka," sebut Heru.(hyt/jpg)